Lap Darah Korban, Ini Alasan Karyawati Distro Tak Jadi Tersangka Pembunuhan Pegawai Koperasi
Polrestabes Palembang tidak menetapkan P, karyawati distro sebagai tersangka pembunuhan karyawan koperasi, Anton Eka Saputra (25).
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG- Polrestabes Palembang menetapkan tiga tersangka dalam kasus pembunuhan karyawan koperasi, Anton Eka Saputra (25).
Perempuan berinisial P yang merupakan karyawati distro milik Antoni, tidak ditetapkan sebagai tersangka meski P berperan membeli semen bahkan membersihkan darah sisa pembunuhan atas perintah Antoni.
P berstatus saksi mahkota atau saksi kunci dalam kasus pembunuhan ini.
Baca juga: Cara Bos Distro Ajak 2 Pelaku Lain, Rencanakan Pembunuhan Karyawan Koperasi, Satu Orang Masih Buron
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, P berstatus saksi karena sama sekali tidak mengetahui dan hanya disuruh membeli semen serta membersihkan darah bekas pembunuhan.
Karena ketidaktahuan tentang peristiwa pembunuhan itulah P hanya dijadikan sebagai saksi.
Setelah peristiwa itu terjadi P disuruh membeli semen dan rokok oleh tersangka Antoni.
"Setelah membeli material dia disuruh pulang oleh Antoni. Jadi bukan melindungi memang perannya tidak ada hanya selaku karyawan," katanya dalam rilis tersangka yang digelar di Polrestabes Palembang, Selasa (2/7/2024).
Alasan itulah yang menjadikan polisi tak menetapkan status tersangka terhadap P.
"Jadi dia hanya disuruh tunggu di luar dan membeli semen tanpa mengetahui apapun yang terjadi di dalam. Kemudian P juga disuruh membersihkan bercak-bercak darah di lantai. Setelah itu ia disuruh Antoni pulang ke kampung halamannya dari pada terlibat," tutur Harryo.
Setelah kejadian, P juga langsung dipecat dan diminta pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Empat Lawang.
Dia kemudian diamankan Unit 2 Jatanras Polda Sumsel di Desa Muara Pinang, Kecamatan Empat Lawang.
"Status P yang merupakan karyawan Antoni yang statusnya adalah saksi mahkota. Keterangannya diperlukan untuk menyesuaikan alur cerita peristiwa tersebut, " ujar Harryo.
Sedangkan untuk motor korban Anton dijual oleh tersangka Pongki ke Empat Lawang, tepatnya di kawasan Lintang Kanan.
Baca juga: Peran Karyawati Bos Distro dalam Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang
"Motor dijual tersangka Pongki ke Empat Lawang seharga Rp 8,9 juta. Dan dijadikan sebagai ongkos dalam pelariannya ke Batam," katanya.
Gegara Utang Rp5 Juta
Utang Rp5 juta berbunga hingga Rp24 juta diduga menjadi motif pembunuhan Anton Eka Saputra oleh bos distro anti mahal bernama Anton di Palembang.
Sumber: Tribun Sumsel
| Kronologi Siswi SMP Diduga Jadi Korban Pembunuhan di Plered Purwakarta, Awalnya Pergi Kerja Kelompok |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Palembang, Senin 20 Oktober 2025: Waspada Potensi Hujan |
|
|---|
| 4 Fakta Siswi SMP Tewas Setelah Dijemput Pria di Plered, Pakaian Dalam Kunci Koban Teridentifikasi |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Palembang Sabtu, 18 Oktober 2025: Sore hingga Malam Hujan Ringan |
|
|---|
| Mertua Brigadir Esco Tersangka Pembunuhan sang Menantu, Sempat Klaim Korban Bunuh Diri |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.