Selasa, 7 Oktober 2025

Tambang Emas Longsor di Gorontalo

Leon Kisahkan Detik-detik Longsor di Gorontalo Tewaskan 27 Korban, Suara Gemuruh Dikira Banjir Biasa

Lokasi pertambangan memang sering terdengar suara gemuruh dari gunung terutama saat hujan lebat. Penambang mengira gemuruh itu pertanda banjir biasa.

|
Editor: Dewi Agustina
Tribun Gorontalo/Husnul Puhi
Penampakan kerusakan di titik Bor 3 akibat longsor tambang emas ilegal di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Jumat (12/7/2024). Awalnya penambang mengira suaru gemuruh pertanda banjir, namun ternyata terjadi longsor hebat yang menewaskan 27 korban dan puluhan lainnya masih hilang. 

Setelah operasi pencarian ditutup, Pemkab Bone Bolango akan melakukan komunikasi dengan keluarga korban yang hilang.

"Selain itu kita juga sudah sepakati untuk mengundang seluruh keluarga korban, yang berstatus masih dalam pencarian," bebernya.

Pemerintah meminta maaf lantaran proses pencarian kurang maksimal.

"Logistik dan lain sebagainya, keuangan daerah kami sangat terbatas." 

"Ini kejadian yang betul-betul di luar kemampuan kami," sambungnya.

Lokasi longsor berjarak sekitar 50 kilometer dari Gorontalo.

Kepala Desa Tulabolo, Kambang Maku, menjelaskan, longsor terjadi karena hujan intensitas tinggi.

Proses pencarian melibatkan Basarnas dan ratusan personel polisi, TNI serta relawan.

Lokasi longsor sulit diakses menggunakan kendaraan bermotor.

Selain itu, jembatan penghubung antara tambang dan pemukiman ambruk.

Para korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri.

Identitas Korban Longsor

Berikut daftar korban meninggal longsor tambang:

1. Fatma Afita/ P/40 Thn

2. Dewa Saputra/L/4 Thn

3. Samsiar/L/48 Thn

4. Alfian Manege/L/17 Thn

Halaman 3 dari 4
Tags
Gorontalo
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved