Rabu, 8 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Operasi SAR di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ditutup: Daftar Jumlah Korban dan Tahap Lanjutan

Khofifah resmi tutup operasi SAR Ponpes Al Khoziny. 67 tewas, 104 selamat. Fokus kini beralih ke identifikasi dan pemulihan trauma.

Editor: Glery Lazuardi
Tribun Jatim/M Taufik
KUALITAS KONSTRUKSI BURUK - Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk dan menewaskan lebih dari 50 santri.Tribun Jatim/M Taufik 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menutup operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, ditutup pada Selasa (7/10/2025).

Tragedi di Pondok Pesantren Al Khoziny terjadi pada Senin, 29 September 2025, ketika bangunan musala empat lantai ambruk saat digunakan santri untuk salat Ashar. Insiden ini menewaskan sedikitnya 61 orang dan melukai puluhan lainnya.

Peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 15.35 WIB. Musala empat lantai di Ponpes Al Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah di lantai dasar. Bangunan tiba-tiba bergoyang dan runtuh, menimbun para santri di bawah puing-puing.

Pasca kejadian, upaya evakuasi dilakukan hingga ditutup pada Selasa ini.

Total tercatat ada 171 orang korban dengan rincian 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 body part).

Pada tahap akhir pencarian, tim SAR gabungan melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Hasilnya, sudah tidak ada lagi korban di lokasi. Area gedung yang runtuh itu juga sudah rata dengan tanah, semua puring dan reruntuhan sudah berhasil dibersihkan.

“Kita sudah menyelesaikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap para korban. Dan kita juga sudah memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” kata Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii di lokasi kejadian, Selasa siang.

Dalam kesempatan itu, Syafii menyempaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang sejak tanggal 29 Sepetember kemarin ikut terlibat dalam semua proses pencarian dan pertolongan.

Menurutnya semua proses telah berjalan baik dan terukur sebagaimana ketentuan yang ada. Tentang adanya kesan lambat, disebutnya bahwa ada beberapa faktor yang menjadi kendala.

Diantaranya adalah akses masuk alat berat yang terbilang sempit, area yang terbatas untuk manuver alat berat, dan beberapa hal lain.

“Kita juga melakukan dengan penuh kehati-hatian. Utamanya ketika masih diketahui ada korban hidup di bawah reruntuhan. Kita berupaya maksimal untuk menyelamatkan mereka,” lanjutnya.

Terkait kondisi balok bangunan runtuh yang terkait dengan bangunan eksisting. Akhirnya juga bisa dilepas dengan upaya yang mendapat pendampingan dari tim ahli dari ITS.

Semua material bangunan yang runtuh sudah bersih dari lokasi, dan bangunan yang masih eksisting tetap bisa berdiri dengan tegak seperti yang terlihat sekarang.

Tahap Selanjutnya

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved