Senin, 25 Agustus 2025

33 Mahasiswa Dilarikan ke RS setelah Jadi Korban Tembakan Gas Air Mata saat Demo di DPRD Semarang

Demo di depan Gedung DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), berakhir ricuh hingga puluhan mahasiswa dilarikan ke rumah sakit.

Penulis: Rifqah
Kolase Tribunnews.com
Demo di depan Gedung DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), berakhir ricuh hingga puluhan mahasiswa dilarikan ke rumah sakit. 

"Diajak teman untuk lihat demo, saya bilang ke korban jangan lihat dekat-dekat tapi dia nekat lihat di pinggir jalan (halte BRT depan gang Bedagan) akhirnya dikira ikut demo," bebernya.

Pada saat kejadian, Fadil tak ikut ditangkap karena tidak melihat terlalu dekat hingga dia bisa melarikan diri ketika demo itu ricuh.

Berdasarkan kesaksian warga dan video yang sempat direkam oleh warga, tampak G memberontak ketika hendak dibawa oleh polisi.

Tampak juga dari video, ada enam polisi berbaju preman mengangkat tubuh korban secara paksa.

Bahkan, seorang warga yang tak mau disebutkan namanya mengaku melihat ada beberapa polisi yang melakukan pemukulan terhadap G.

"Saya tahu itu pelajar karena pakai seragam. Saya dilihat dia dipukuli, otomatis kita tak tega terus kita bilang ke polisi pakai baju preman, pak jangan pukuli, itu anak kecil," bebernya.

Setelah diprotes oleh warga, polisi berhenti memukuli G berhenti, lalu dibawa ke arah Balai Kota.

"Kita baru tahu motornya pelajar itu ketinggalan saat temannya datang ke sini," ungkapnya.

Sejauh ini, diketahui ada sebanyak 27 pendemo yang dibawa ke Mapolrestabes Semarang, pada Senin (26/8/2024) malam.

Puluhan pendemo ini meliputi 21 pelajar SMA, sisanya merupakan enam orang mahasiswa dari berbagai kampus.

Namun, data masih bersifat sementara lantaran kuasa hukum belum dapat menemui para pendemo yang ditangkap.

"Kami sampai malam ini belum mendapatkan menemui para pelajar yang ditangkap," ujar Tuti di Mapolrestabes Semarang.

Semetara itu, Wakapolda Jateng, Brigjen Agus Suryonugroho diketahui sempat menemui para pelajar SMK yang ditangkap Polrestabes Semarang di ruangan penyidik Jatanras.

Dia didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Kombes Dwi Subagio.

Kendati demikian, ketika Tribun hendak wawancara, Wakapolda menolak dan mengarahkan ke Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

Namun, Kombes Irwan ternyata juga melakukan hal serupa, tidak mau diwawancara.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pelajar Tak Ikut Demi Digebuki Polisi dan Ditangkap, Wakapolda hingga Kapolrestabes Semarang Bungkam

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto) (Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan