Selasa, 23 September 2025

Detik-detik Anak Gadis 13 Tahun Dibakar Ayah Kandung di Ternate, Ditetesi Lilin Lalu Disiram Minyak

MH, anak gadis berusia 13 dibakar ayah kandung IH (44) hingga mengalami luka bakar 65 persen di Ternate, Maluku Utara. Berkut kronologisnya.

Editor: Adi Suhendi
Kolase Tribunnews.com/ surya.id
Ilustrasi: Anak gadis dibakar ayah kandung di Ternate, Maluku Utara, Kamis (12/9/2024) dini hari. 

Saat itu, Ketua RT setempat bersama warga langsung mengamankan pelaku sesaat setelah kejadian dan diserahkan kepada polisi.

"IH sudah kita amankan di kantor, pasca kami menerima laporan kejadian di hari itu," kata Kasi Humas Polres Ternate, AKP Umar Kombong, dikutip dari Tribunternate.com, Minggu (15/9/2024).

Polisi pun langsung memeriksa pelaku untuk mendalami motifnya membakar putri kandung.

Kasat Reskrim Polres Ternate, IPTU Bondan Malikotomo mengatakan kasus ini masuk dalam kategori kekerasan terhadap anak.

Ia menegaskan, meskipun belum ada laporan dari keluarga, kasus ini tetap akan ditindaklanjuti polisi.

Menurutnya, kekerasan terhadap anak merupakan delik murni, yang artinya, diproses tanpa menunggu aduan dari korban atau keluarganya.

"Ada atau tidaknya laporan dari pihak keluarga, kami tetap wajib menindaklanjuti kasus ini, dan laporan tersebut tidak bisa dicabut," kata IPTU Bondan Malikotomo.

Ia menuturkan, setelah berkas kasus lengkap, proses hukum akan segera dilimpahkan ke pengadilan untuk keputusan lebih lanjut.

"Sesuai dengan Undang-undang Kekerasan terhadap Anak, pelaku terancam hukuman pidana selama 5 tahun penjara, namun karena pelaku adalah ayah kandung, ancaman hukuman bisa diperberat menjadi 6,5 tahun," jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas PPPA Maluku Utara, Musyrifah Alhadar mengaku, pihaknya mengutuk keras tindakan yang dilakukan pelaku.

Tindakan tersebut dinilainya sangat tidak manusiawi.

Karena itu, pelaku harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Apalagi korban merupakan anak kandung yang masih di bawah umur, seharusnya sebagai orang tua atau ayah menjadi pelindung," katanya.

DP3A Maluku Utara akan terus mengawal proses hukum yang sudah berjalan, dan akan melakukan pemantauan terhadap kondisi fisik maupun psikologis korban.

"Kami akan berkoordinasi dengan UPTD Kota Ternate, terkait pendampingan terhadap korban."

"Pelaku harus dijerat dengan hukuman yang maksimal, agar memberikan efek jera, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi perbuatan seperti ini," tegasnya.

(Tribunnews.com/ Tribunternate.com/ Randi Basri/ Dewi Aulia Dayanti)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan