Gaji Tak Jelas, Banyak Petugas Dapur MBG Mundur, Kepala SPPG Sumenep: Itu Relawan, Berhenti Silakan
Sejumlah petugas dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Sumenep memutuskan mengundurkan diri pada Senin (13/1/2025) karena tak ada kejelasan soal gaji.
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Sri Juliati
Wulan memasak sayur bersama relawan lain yang bertugas memasak nasi.
Sementara itu, relawan di bagian pemorsian mulai bekerja sejak pukul 04.00 WIB hingga semua menu selesai dimasak.
Keduanya memutuskan untuk mengundurkan diri setelah dipindahtugaskan ke bagian lain.
Farid mengungkapkan bahwa istrinya memilih mundur karena jam kerja di dapur MBG bersamaan dengan jadwal buka warung nasi mereka yang telah dirintis selama 13 tahun.
Gaji tidak jelas
Alasan lain di balik pengunduran diri mereka adalah tidak adanya kepastian mengenai gaji yang akan diterima selama bekerja di dapur makan bergizi gratis.
Farid mengungkapkan bahwa sejak mengikuti pelatihan di Kodim 0827 Sumenep pada September 2024, tidak ada dokumen yang ditandatangani terkait besaran gaji.
"Tidak ada sama sekali hitam di atas putih," kata Farid, Jumat (31/1/2025).
Baca juga: Cerita Kepala BGN Dadan Hindayana Gugup Saat Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi
Farid juga sempat menanyakan kepada Kepala Satuan Pemenuhan Gizi Gratis (SPPG), Mohammad Kholilurrahman, mengenai kepastian gaji saat berkunjung ke rumahnya pada 11 Januari 2025.
Namun, dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Farid hanya mengetahui bahwa nominal gaji relawan yang bertugas di malam dan siang hari berbeda.
Hingga mereka berhenti bekerja, Farid tetap tidak tahu berapa gaji yang akan diterima.
Bahkan, setelah pengunduran diri, tidak ada perwakilan dari SPPG Sumenep yang menghubunginya untuk klarifikasi.
"Bahkan, sampai pengunduran diri pun tidak ada perwakilan dari SPPG Sumenep yang menghubunginya untuk klarifikasi," terangnya.
Bersifat relawan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.