Profil dan Sosok
Profil dr. Aminuddin, Dokter Obgyn yang Menjadi Wali Kota Probolinggo Punya Harta Rp 43,2 Miliar
Berikut profil dr. H. Aminuddin, Sp.Og, Subsp.K-Obginsos, M.Kes., dokter obgyn yang terpilih sebagai Wali Kota Probolinggo periode 2025-2030.
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Garudea Prabawati
Karier medisnya dimulai di Pertamina Pusat (1994–1995), memberikan layanan kesehatan kepada karyawan dan keluarganya.
Ia kemudian bertugas di Puskesmas Lunto, Sumatra Barat (1996–1999), di mana ia diakui sebagai Dokter Teladan.
Pada 2003, ia mulai bekerja sebagai dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RS Arga Makmur dan Curup, Bengkulu.
Dari 2003 hingga 2012, Aminuddin melayani sebagai dokter obgyn di RSUD Tongas, lalu melanjutkan pengabdiannya di RSUD Moh. Saleh dan RS Dharma Husada hingga 2017.
Pada 2008, ia mendirikan RSIA Amanah dan kini berperan sebagai dokter obgyn konsultan di rumah sakit tersebut.
Selain praktik medis, Aminuddin aktif sebagai dosen di berbagai institusi pendidikan, seperti STIKES Hafshawati Genggong, STIKES Nurul Jadid Paiton, Universitas Wijaya Kusuma, dan STIKES Majapahit Mojokerto.
Selain berkecimpung di dunia medis, Aminuddin juga berkiprah dalam politik.
Pada 2019, ia terpilih sebagai anggota DPRD Kota Probolinggo dan menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra hingga 2024.
Sebagai anggota dewan, ia dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan kesehatan.
Beberapa inisiatifnya meliputi penyuluhan kesehatan, sunatan gratis, pemeriksaan ibu hamil gratis, hari donor darah, dan bincang sehat bersama warga.
Selain itu, ia juga mendirikan Posyandu Lansia untuk memastikan kesehatan para lansia terjaga dengan baik.
Harta Kekayaan
dr Aminuddin tercatat memiliki total harta sebesar Rp 43,2 miliar.
Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Aminuddin terakhir kali melaporkan hartanya di LHKPN KPK pada 11 Februari 2024 periodik 2023.
Harta terbanyak Aminuddin berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah Probolinggo, Surabaya, Malang, dan Denpasar, senilai Rp 15.030.000.000.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.