Distribusi Elpiji 3 Kg
Kisah Pilu Warga Tangsel yang Meninggal seusai Antre Gas Elpiji 3 Kg, Kerja Keras untuk Biaya Umroh
Antrean panjang gas elpiji memakan korban jiwa. Warga Tangerang Selatan bernama Yonih pingsan setelah dapatkan gas dan meninggal di rumah sakit.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Bobby Wiratama
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Tangerang, Suli Rosadi, menyatakan ketersediaan gas elpiji 3 kg di Kota Tangerang aman.
Ia memastikan tak ada kelangkaan dan warga diminta mendatangi agen resmi.
Baca juga: Imbas Kelangkaan Gas 3 Kg, Buruh Bakal Geruduk Kementerian ESDM, Tuntut Menteri Bahlil Dipecat
"Namun, adanya pembatasan penjualan yang tidak boleh lagi di perjualbelikan di pengecer."
"Masyarakat, dapat menjangkau gas elpiji 3 kg di seluruh agen atau pangkalan yang tersedia di Kota Tangerang," bebernya.
Ia menerangkan kebijakan ini dibuat agar warga mendapatkan gas dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp19 ribu.
"Selama ini gas bersubsidi ini ada juga di pengecer. Sehingga, subsidi tidak terpenuhi lantaran gas jadi mahal."
"Dengan aturan baru ini, konsep subsidi gas tersebut akan terpenuhi dengan harga masyarakat atau HET itu Rp19 ribu,” pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Kronologi Yonih Warga Pamulang Meninggal Diduga karena Kelelahan usai Antre Gas Elpiji 3 Kilo
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.