Sekeluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Ponorogo, Tumirah Sebut Rasa Makanan Aneh: Kuah Hambar
Tumirah dan keluarganya menjadi korban keracunan massal di Ponorogo. Bahkan, empat anggota keluarga Tumirah, harus dirawat di rumah sakit.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
"Saya sempat makan satu piring. Rasanya enak. Alhamdulillah saya tidak apa-apa."
"Tetapi, warga lain banyak yang kena," kisah Azis, Minggu (2/2/2025), dilansir TribunJatim.com.
Hal senada juga disampaikan Muhammad Sidik, warga Desa Bondrang lainnya.
Ia mengaku tidak merasakan apa-apa setelah menyantap sate gulai dari acara zikir fida'.
"Habis makan ya biasa saja. Saya tidak apa-apa. Tetapi, tetangga ada yang diare," kata dia.
Baca juga: Katering Makanan di Ponorogo Diduga Sebabkan Keracunan di 2 Tempat Berbeda
Puluhan Saksi Diperiksa
Sebanyak 41 saksi diperiksa terkait kasus keracunan massal di Kabupaten Ponorogo.
Saksi-saksi itu termasuk pemilik katering, korban, hingga tuan rumah hajatan, serta pihak pondok pesantren.
"(Sebanyak) 41 saksi kami periksa, termasuk pemilik katering. Korban juga (diperiksa), semua diminta keterangan," jelas Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Senin (3/2/2025).
Selain memeriksa saksi, lanjut Andin, pihak Polres Ponorgo juga telah mengambil sampel makanan.
Saat ini, Andin mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium keluar.
Ia pun tak ingin berandai-andai, apakah sate gulai kambing menjadi penyebab utama keracunan massal.
"Sampel makanan, sudah ambil, dites kan di laboratorium kesehatan, tinggal menunggu hasil."
"Kira-kira apa yang menjadi penyebab keracunan tersebut," jelas dia.
Sebelumnya, keracunan massal di Kabupaten Ponorogo bermula dari dua acara yang berbeda yang berlangsung pada Kamis.
Puluhan warga menyantap sate gulai dalam acara tersebut. Sayang, pada Jumat, sebagian besar warga mengalami muntah dan mual.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.