Sosok Pemilik Katering di Ponorogo Sebabkan Keracunan Massal, 20 Tahun Jualan, Resep Selalu Sama
Pemilik katering di Ponorogo diperiksa polisi karena diduga mengakibatkan keracunan massal hingga satu orang meninggal dunia.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.com - Sebanyak 68 warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menjadi korban keracunan massal setelah menyantap sate gulai kambing di acara berbeda.
Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengungkapkan hidangan sate gulai itu dimasak oleh katering yang sama.
Andin mengatakan pihaknya telah meminta keterangan sosok pemilik katering terkait keracunan massal tersebut.
"Pemilik katering sudah kami mintai keterangan. Sama-sama (keracunan) sate gulai kambung. Berasal dari katering yang sama," ungkap Andin, Selasa (4/2/2025), dikutip dari TribunJatim.com.
Kepada polisi, pemilik katering mengaku mendapatkan pesanan untuk dua acara yang berbeda, Kamis (30/1/2025).
Acara pertama adalah zikir fida' di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo. Sementara, acara kedua adalah buka puasa Pondok Pesantren Desa Belang, Kecamatan Bungkal.
Baca juga: Cerita Warga Ponorogo yang Selamat dari Keracunan Massal, Azis: Saya Makan 1 Piring, Rasanya Enak
"Acaranya beda. Satu hidangan untuk acara berbuka puasa dan satunya selamatan," jelas Andin.
Menurut Andin, pemilik katering tak menyangka hidangannya menyebabkan keracunan massal.
Sebab, selama 20 tahun berjualan, pemilik katering selalu menggunakan resep yang sama.
Pemilik katering itu diketahui sudah berjualan sate gulai sejak 20 tahun silam.
"Selama kurang lebih 20 tahun (berjualan), pemilik katering mengaku bumbu serta cara masaknya sama, tidak diubah," kata Andin, dilansir Kompas.com.
"Tiba-tiba ada yang keracunan, itu membuat pemilik katering terkejut," imbuhnya.
Terpisah, tuan rumah yang menggelar selamatan di Desa Bondrang, juga mengaku kaget saat tahu tamu undangannya mengalami keracunan.
Ia mengatakan kambing untuk hidangan sate gulai dirinya lah yang menyediakan.
"Saya sediakan kambingnya. Baru saya antar ke katering, kemudian diolah, baru diantar ke rumah," kata tuan rumah selamatan, Miswaji, Sabtu (1/2/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.