Fakta-fakta Sahril Helmi Meninggal: Begini Kondisi Jasad Jurnalis Korban Ledakan Speedboat Basarnas
Berikut ini fakta-fakta jurnalis Sahril Helmi yang ditemukan meninggal usai insiden ledakan speedboat Basarnas,
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Insiden ledakan speedboat Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 milik Basarnas Ternate di perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, jatuhkan korban jiwa, termasuk seorang jurnalis bernama Sahril Helmi.
Diketahui Sahril Helmi merupakan jurnalis Metro TV yang sebelum ditemukan meninggal, tengah bertugas dalam peliputan.
Usai speedboat Basarnas meledak, Sahril Helmi, sempat dinyatakan hilang, hingga akhirnya ditemukan meninggal pada Sabtu (8/2/2025).
Jasadnya ditemukan beberapa hari proses pencarian.
Lantas berikut ini 5 fakta-fakta soal meninggalnya Sahril Helmi:
Kondisi Jasad
Sahril Helmi ditemukan di wilayah Bacan Timur, Halmahera Selatan, pada Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIT.
Sahril sempat dinyatakan hilang usai insiden speedboat meledak
Pihak berwenang menyebut kondisi jasad Sahril Helmi sulit dikenali.
Tim Dokpol dan Inavis Polres Halmahera Selatan yang tiba di lokasi segera melakukan pemeriksaan awal terhadap jasad tersebut.
Mengutip polri.go.id, jasad Sahril sudah membusuk, jari tangan dan kaki serta raut wajah telah terkelupas dan tidak utuh lagi, sehingga menyulitkan proses identifikasi.
Baca juga: Sosok Sahril Helmi, Jurnalis Metro TV yang Hilang dalam Ledakan Speedboat Basarnas di Maluku
Jenazahnya lalu dibawa ke RSUD Labuha dan melalui proses identifikasi dengan metode post-mortem dan ante-mortem.
Berdasarkan keterangan keluarga, mereka meyakini bahwa mayat tersebut adalah Sahril, seorang awak media yang sebelumnya dilaporkan hilang saat insiden meledaknya speedboat Basarnas Kota Ternate dalam operasi evakuasi nelayan yang hilang.
Pihak kepolisian kini tengah mencocokkan data ante-mortem dari keluarga dengan ciri-ciri fisik dan properti yang dikenakan korban sebelum hilang.
Proses ini melibatkan pemeriksaan tinggi badan, tanda lahir, bekas luka, susunan gigi, serta pakaian atau aksesoris terakhir yang digunakan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, sebelumnya menyampaikan bahwa kepolisian memastikan identitas jenazah dengan prosedur yang tepat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.