Senin, 25 Agustus 2025

Keracunan Massal di Sleman

Jumlah Korban Keracunan Massal di Sleman Capai 160 Orang, Pemkab Tetapkan Status KLB

Pemkab Sleman tetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusl bertambahnya jumlah korban keracunan massal di 2 desa di Sleman, D.I. Yogyakarta.

|
Penulis: Nina Yuniar
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
KERACUNAN MASSAL SLEMAN - Kondisi di Posko kesehatan penanganan dugaan keracunan massal di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (10/2/2025). Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam hajatan di Dusun Krasakan, Sabtu (8/2/2025) terus bertambah hingga capai 160 orang. Kasus dugaan keracunan massal juga terjadi di Dusun Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati, Sleman. Pemkab Sleman pun tetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan. 

Posko penanganan untuk mendata dan merawat korban keracunan massal ini telah dibuka di Dukuh Krasakan sejak Minggu (9/2/2025).

Sejauh ini, warga yang bergejala tercatat ada 160 orang yang mayoritas warga setempat namun ada juga dari luar daerah, sebagian bisa rawat jalan di rumah.

Ada juga korban yang dirawat di posko dan sebanyak 39 orang harus opname di sejumlah rumah sakit.

Baca juga: Makanan Mengandung Bakteri, Polisi Naikkan Kasus Keracunan Massal 2 Desa di Ponorogo ke Penyidikan

Pantauan di lokasi, posko yang didirikan di Klinik Islam H.M Sosromiharjo Tempel ini terus melayani pasien.

Ambulans berjajar siaga. Pasien yang datang ada yang dirawat dan diobservasi di posko, kemudian pulang dan ada juga yang dirujuk untuk mendapatkan perawatan lebih intensif di rumah sakit.

Data update hingga Senin sore, pasien yang sedang diobservasi di posko berjumlah 10 orang.

Evaluasi terhadap penanganan kejadian keracunan massal ini terus dilakukan, termasuk operasional posko bakal ditutup apabila pasien terus melandai. 

"Kami akan evaluasi lagi, sementara baru 2×24 jam untuk (pendirian) poskonya. Mudah-mudahan jika kasusnya menurun dan teratasi, nanti kami tutup saja," tuturnya.

Keracunan Massal Acara Arisan 

Kasus dugaan keracunan massal, di hari yang sama rupanya bukan saja terjadi di Tempel, melainkan terjadi juga di Dusun Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati, Sleman.

Puluhan warga mengalami mual, diare, dan nyeri sendi bahkan sebagian ada yang muntah setelah mengkonsumsi siomay yang disajikan dalam sebuah pertemuan arisan. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Yuli Khamidah mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, ada 37 orang yang mengkonsumsi siomay yang disajikan dalam pertemuan arisan di Tlogoadi, Mlati pada Sabtu lalu.

Dalam pertemuan tersebut, menurut dia ada juga snack lain yang disajikan di tempat acara seperti arem, puding, kletikan dan gorengan.

Sedangkan siomay adalah hidangan yang dibawa pulang.

Baca juga: Korban Keracunan Massal di Sleman Terus Bertambah, 27 Orang Dirawat di RS, 151 Alami Diare

"Yang makan siomay berjumlah  37 orang. Sedangkan yang bergejala 36 orang. Karena yang 1 orang menggoreng siomay sebelum dikonsumsi," jelas Yuli.

Gejala yang timbul seperti mual, diare, lemas dan nyeri sendi. Ada juga, sebagian di antaranya yang pusing kepala, muntah, kram perut hingga sesak nafas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan