Kelompok Bersenjata di Papua
Tembak Mati Anggota TNI & 2 Tukang Kayu, Pimpinan KKB Aske Mabel Ditembak Aparat, Ini Kata TPNPB
Aske Mabel ditembak aparat, Aske sebelumnya diduga terlibat penembakan hingga menewaskan Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz.
Penulis:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - Aske Mabel, pecatan polisi yang membelot ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhirnya diringkus Satgas Damai Cartenz, Rabu (19/2/2025) setelah 8 bulan buron.
Aske Mabel sebelumnya diduga terlibat penembakan hingga menewaskan Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz, Jumat (17/1/2025) lalu.
Baca juga: Sosok Aske Mabel, Pecatan Polisi yang Membelot ke KKB Papua Kini Ditangkap, Ini Daftar Ulahnya
Briptu Iqbal Anwar mengalami luka tembak pada bagian leher.
Dia sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Elelim sebelum dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.35 WIT.
Peristiwa penyerangan itu terjadi Jumat sore saat Briptu Iqbal Anwar tengah berpatroli melintasi Jalan Trans Jayapura–Wamena, Kampung Hobakma, Distrik Elelim.
Dilansir TribunPapua.com, dari foto-foto yang beredar, kondisi Aske Mabel dipenuhi darah di bagian lutut dan lainnya.
Usai penangkapan, Aske Mabel dievakuasi ke Mako Brimob, Jayapura, Papua, Rabu (19/2/2025).
Tak lama setelah digiring ke Mako Brimob Polda Papua, Aske Mabel kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan.
Baca juga: Jubir TPNPB OPM Akui Eks Polisi Aske Mabel Terlibat Penembakan yang Tewaskan 2 Tukang Senso di Papua
Dia terluka di kaki sebelah kanan ditembak aparat karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Penangkapan pecatan Polri ini bermula dari informasi Kepala Kampung Wilak terkait keberadaan Aske Mabel.
Saat itu Aske Mabel disebut tengah berada di Kampung Wilak, Distrik Abenaho, Yalimo.
Satgas Tindak Operasi Damai Cartenz lalu bergerak menuju Kampung Wilak Distrik Abenaho dan melakukan koordinasi dengan kepala kampung tentang keberadaan Aske Mabel.

Aparat berhasil melakukan penyergapan terhadap Aske Mabel.
Aparat juga mendapatkan satu pucuk senjata api jenis AK China 2000 P.
Personel kemudian melaksanakan interogasi terhadap Aske Mabel untuk mencari tahu keberadaan satu pucuk senjata api jenis AK China 2000 P.
Setelah mendapatkan informasi dari Aske Mabel bahwa 1 senjata api jenis AK China 2000 P berada di kilometer 118, aparat bergerak menuju kilometer 118, untuk mengambil 1 senjata api tersebut.
Selanjutnya Wakapolda Papua Brigjen Pol Faizal Ramadhani tiba di Bandara Elelim dengan menggunakan Hely P-30003 selanjutnya menuju Yalimo.
Baca juga: Tukang Kayu Tewas Ditembak KKB Bukan Cuma 1 Tapi 2 Orang, Profil Aske Mabel yang Jadi Target Aparat
Wakapolda kemudian bergerak kilometer 18 Distrik Abenaho, Kampung Wilak.
Saat ini Aske Mabel sudah dievakuasi ke Jayapura untuk proses hukum selanjutnya.
TPNPB: Aske Tak Tercatat Sebagai Anggota TPNPB
Markas Pusat Komando Nasional Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB-OPM), sayap militer Organisasi Papua Merdeka mengatakan Aske Mabel tidak tercatat sebagai anggota TPNPB di 36 Kodap se-Papua.
Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom melalui siaran persnya kepada Tribun-Papua.com, Rabu, mengatakan Aske pernah membawa empat pucuk senjata api jenis AK Cina dan menawarkan diri untuk bergabung dengan TPNPB, namun ditolak karena Aske masih sebagai anggota aktif Polres Yalimo.

Sebby menduga bahwa Aske Mabel sengaja dibebastugaskan oleh pimpinannya untuk mencari tahu keberadaan pasukan dan markas TPNPB di Yalimo.
"Kami menilai Aske Mabel sengaja dibebastugaskan dari Polres Yalimo agar menciptakan kekacauan dan kriminalitas di wilayah Yalimo, dengan tujuan meloloskan pembentukan Kodim, Polsek dan pos-pos militer guna menambah pasukan keamanan di sana," ujar Sebby.
Ia juga mengungkapkan bahwa penjemputan Aske Mabel oleh Satgas Operasi Damai Cartenz pada Rabu (19/2/2025), sudah sesuai dengan agenda aparat keamanan bersama Jefri Pagawak, setelah serangkaian aksi kriminal terjadi di wilayah Yalimo.
"Setelah Aske Mabel melakukan tindakan kriminal di wilayah Yalimo, banyak warga sipil yang terpaksa mengungsi. Tindakan kriminal ini sengaja diciptakan agar warga meninggalkan kampungnya," pungkas Sebby.
Rekam Jejak Aske Mabel
Diketahui, Aske Mabel tak hanya melakukan penembakan terhadap Briptu Iqbal Anwar hingga tewas.
Dia juga diduga sebagai pelaku penembakan terhadap dua tukang kayu (tukang senso), Efraim (36) dan Abdeno Todona (33) di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Rabu (8/1/2025).
Hal ini diakui oleh Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.
Sebby Sambom mengakui Aske Mabel terlibat dalam insiden penembakan yang menewaskan dua orang di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegununga, Rabu (8/1/2025) lalu.
Korban adalah dua warga sipil yang berprofesi sebagai tukang senso (tukang kayu), Efraim dan Abdeno Todona.
Keduanya ditembak hingga dibacok saat tengah bekerja pada Rabu siang.
Sebby Sambom mengatakan, Aske Mabel diperintahkan oleh Jeffrey Pagawak Bomanak, salah satu pimpinan OPM di wilayah Papua.
Diakui Sebby, teror penembakan di Hobakma merupakan aksi keenam yang dilakukan oleh Aske Mabel.
Pada periode Desember 2024, Aske dilaporkan melakukan dua kali penembakan kepada warga sipil di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo.
"Semuanya dilakukan Aske Mabel atas perintah Jeffrey Pagawak Bomanak," ujar Sebby.
Sosok Aske Mabel
Bripda Aske Mabel awalnya merupakan Anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan.
Pada pertengahan tahun 2024 lalu, Aske Mabel kabur dengan membawa 4 pucuk senjata api jenis AK China, Minggu (9/6/2024).
Aske Mabel melancarkan aksinya dalam kondisi mabuk.
Lalu dengan menenteng tas, ia berdalih untuk mengisi daya baterai telepon seluler miliknya.
Bripda AM membawa lari empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK.
Tak hanya itu dia juga membawa puluhan butir amunisi milik Polri.
Informasi yang diterima Tribun, sebelum melakukan aksinya, pelaku mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim menggunakan pakaian preman dan menumpang charge handphone.
Pelaku yang dalam keadaan mabuk kemudian membawa ransel besar dan mendatangi ruangan tempat penyimpanan senjata api.
Bripda Aske Mabel lalu memasukkan tiga pucuk senjata ke dalam tas ransel serta satu pucuk dipegang.
Usai memasukkan empat senjata api laras panjang ke dalam tas, Aske kabur dan sempat menodongkan senjata ke rekannya petugas piket.
Ia meninggalkan Polres Yalimo pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.
Aske membawa lari empat senjata api dan 60 butir amunisi.
Ia diperkirakan kabur ke dalam hutan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIT.
Benny mengatakan, Aske Mabel masuk ke salah ruangan SPKT dengan dalih mengisi daya handphone.
"Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel," ujar Benny.
Sementara itu, Kapolres Yalimo, Kompol Rudolof Yabansabra mengatakan dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih dalam pengejaran dan pencarian oleh anggota Polres Yalimo," ujarnya.
Sumber: (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela/Yulianus Magai/Taniya Sembiring) (Tribunnews/Wik)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Begini Kondisi Terkini Pimpinan KKB Yalimo Akse Mabel Setelah Ditangkap, Digelandang ke Jayapura
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.