Koperasi Desa Merah Putih, Solusi Baru untuk Petani dan UMKM di Pedesaan
Presiden RI Prabowo Subianto menetapkan kebijakan strategis untuk memperkuat ekonomi pedesaan melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menetapkan kebijakan strategis untuk memperkuat ekonomi pedesaan melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kop Des Merah Putih).
Program ini akan dibangun di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia sebagai pusat kegiatan ekonomi desa, termasuk tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat.
Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian, menilai bahwa secara konsep, kebijakan ini dapat menjadi solusi untuk mengembangkan ekonomi daerah.
“Secara konsep ini baik dan dapat menjadi solusi untuk mengembangkan perekonomian di daerah,” ujarnya, Selasa (4/3).
Baca juga: Mengenal Apa Itu Koperasi Desa Merah Putih, Akan Dibangun di 70.000 Desa, Anggarannya dari Dana Desa
Agar koperasi ini optimal, Eliza menyarankan agar setiap desa memiliki unit usaha yang belum ada sebelumnya, sehingga tidak mematikan usaha eksisting.
Contohnya, koperasi dapat mengembangkan hilirisasi pertanian, seperti mengolah limbah padi (jerami, sekam, bekatul) menjadi produk bernilai tinggi atau memproduksi cabai pasta, cabai kering, hingga olahan buah seperti selai dan keripik.
“Banyak yang masih bisa dikembangkan di desa agar tidak mematikan usaha yang sudah ada, tetapi justru melengkapi ekosistem bisnis desa,” tambahnya.
Pendanaan dan Pengelolaan Profesional
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa pendanaan Kop Des Merah Putih akan dioptimalkan melalui dana desa yang telah ada, serta dukungan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan skema cicilan tiga hingga lima tahun.
Setiap desa diperkirakan akan membutuhkan dana Rp3–5 miliar agar koperasi dapat berjalan optimal sejak awal.
Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menambahkan bahwa dalam implementasinya, koperasi ini akan dikembangkan dengan tiga pendekatan: membangun koperasi baru, merevitalisasi koperasi yang sudah ada, dan mengembangkan koperasi yang telah berjalan.
Eliza menekankan bahwa agar koperasi ini berhasil, perlu ada business plan yang jelas dan prinsip meritokrasi dalam pemilihan pengelola.
“Ini mutlak membutuhkan SDM pengelola koperasi yang kompeten,” tegasnya.
Ia juga menyarankan agar petani tidak mengelola koperasi secara langsung, tetapi tetap menjadi anggota koperasi agar dapat fokus pada usaha taninya.
Baca juga: Divonis Mati, Terdakwa Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang Ajukan Banding
Belajar dari KUD, Membangun Model Koperasi Modern
Sumber: Warta Kota
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Prabowo Subianto
Koperasi Desa Merah Putih
petani
UMKM
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Sedang Trending: Pengemudi Ojol Tewas Dilindas, Taylor Swift Bertunangan |
![]() |
---|
Prabowo Imbau Masyarakat Waspada Adanya Upaya Kacaukan Keamanan Negara |
![]() |
---|
Affan Kurniawan Tewas Dilindas Rantis, Alarm Reformasi Polisi di Era Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo Tanggapi Demonstrasi yang Tewaskan Pengemudi Ojol: Akan Kami Catat dan Tindaklanjuti |
![]() |
---|
Prabowo Sebut Pemerintah Akan Jamin Kehidupan Keluarga Ojol yang Tewas Dilindas Brimob |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.