Kamis, 14 Agustus 2025

Warga Kendari Keluhkan Motor Mogok setelah Isi Bensin di SPBU, Ini Respons Pertamina dan DPRD

Sejumlah warga Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan kerusakan pada motor diduga setelah mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina.

TribunnewsSultra/Istimewa
DUGAAN BBM OPLOSAN - Sejumlah driver ojek online atau ojol mengaku menjadi korban isi BBM oplosan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka mendatangi Polresta Kendari untuk melaporkan kejadian tersebut, pada Selasa (4/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan kerusakan pada motor diduga setelah mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina.

Kejadian itu memantik ratusan driver ojek online (ojol) mendatangi Polresta Kendari untuk menyampaikan aduan, Selasa (4/3/2025) malam.

Pengemudi ojol menduga Pertalite yang dijual tercampur atau dioplos bahan lain.

Driver ojol menyebut banyak yang mengalami kerusakan pada motor diduga lantaran kualitas bahan bakar.

Diberitakan TribunnewsSultra.com, sejumlah ojol berkonvoi menggunakan motor menuju Polresta Kendari

Mereka langsung menuju ke Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk melaporkan kejadian yang dialami. 

Kasi Humas Polresta Kendari, Ipda Hariddin yang dikonfirmasi mengaku akan mengecek terlebih dahulu laporan tersebut.

"Saya cek dulu, sebentar saya pastikan dulu," ujarnya, Selasa (4/3/2025).

Tanggapan DPRD dan Pertamina

Ketua Komisi I DPRD Kota Kendari, Zulham Damu, menyebut akan memanggil pihak terkait dan akan melakukan pemeriksaan secara komprehensif.

 "Kita akan memanggil pihak Pertamina secara kelembagaan, dan akan melakukan pemeriksaan secara komprehensif, mulai dari depo sampai stasiun pengisian bahan bakar, dari hulu hingga hilir."

Baca juga: Pertamina Tegaskan Operasional Tetap Berjalan Lancar Tanpa Ada Gangguan Meski Ada Kasus Korupsi 

"Ini kan ada jaringan sampai ada proses ke SPBU, kita akan cek apakah sudah sesuai atau belum," jelasnya, Rabu (5/3/2025).

Menurutnya, dugaan BBM oplosan ini terindikasi perbuatan melawan hukum, menjadi bentuk bisnis yang manipulatif.

Selain merugikan negara, ini juga merugikan konsumen yakni masyarakat, terutama masyarakat kalangan bawah yang banyak menggunakan BBM Subsidi.

"Tentu di sini ada perbuatan melawan hukum, ini merugikan keuangan negara, karena sifatnya subsidi, di sini ada hak-hak masyarakat, subsidi ini untuk masyarakat, seharusnya dialokasikan dengan tepat untuk masyarakat kecil, ini menyangkut kepentingan masyarakat kecil, dan kepentingan transportasi, apalagi menjelang momen Idulfitri, ini penting untuk kita kawal bersama-sama," jelasnya.

Di sisi lain, Pertamina mengaku telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi mengenai keluhan dugaan BBM oplosan di Kendari.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan