Jumat, 21 November 2025

Pertamina Temukan 742 Juta Barel Migas Non-konvensional di Blok Rokan Riau

Sejumlah kilang juga dikonversi untuk dapat melakukan co-processing menggunakan minyak jelantah sebagai bahan baku.

Nitis/Tribunnews
TEMUAN MIGAS DI ROKAN - Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Rabu (19/11/2025). Pertamina berhasil menemukan migas non-konvensional di wilayah kerja Rokan dengan potensi mencapai 742 juta barel. 

Ringkasan Berita:
  • Temuan migas non-konvensional di wilayah kerja Rokan, Riau dengan potensi mencapai 742 juta barel.
  • Temuan ini belum seberapa dibanding potensi cadangan migas yang ada di Indonesia jauh lebih besar.
  • Produksi sustainable aviation fuel (SAF) telah dimulai dengan kapasitas awal 9.000 barel per hari. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menemukan migas non-konvensional di wilayah kerja Rokan, Riau dengan potensi mencapai 742 juta barel. 

Hal itu disampaikan Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Rabu (19/11/2025).

Menurut Oki, temuan ini belum seberapa dibanding potensi cadangan migas yang ada di Indonesia jauh lebih besar.

Baca juga: Pertamina Datangkan Kapal Tanker yang Angkut 3 Ribu KL Pertalite-Pertamax Atasi Krisis BBM Bengkulu

Migas non-konvensional adalah minyak dan gas bumi yang berada pada jenis reservoir yang tidak biasa, sehingga tidak dapat diproduksi dengan metode pengeboran konvensional. Dibutuhkan teknologi khusus untuk mengangkatnya karena sifat batuan atau kondisi geologinya lebih kompleks.

"Kita berhasil menemukan migas non-conventional atau MNK di WK Rokan yang potensi temuannya mencapai 724 juta barrel," ujar Oki. 

"Itu hanya dari satu struktur dan tentunya potensi non-conventional di Indonesia jauh lebih besar dari itu," imbuhnya.

Selain itu, Oki juga menyebut bahwa Pertamina terus memperluas pengembangan energi rendah emisi.

Produksi sustainable aviation fuel (SAF) telah dimulai dengan kapasitas awal 9.000 barel per hari. 

Sejumlah kilang juga dikonversi untuk dapat melakukan co-processing menggunakan minyak jelantah sebagai bahan baku.

"Kita sudah sedang meng-convert tiga kilang kita untuk mampu melakukan coprocessing dengan bahan baku used cooking oil untuk mendukung program produksi bahan bakar aviasi yang rendah emisi," tutur dia.

Oki turut menyampaikan progres sejumlah proyek infrastruktur Pertamina. Dia bilang, revitalisasi tangki Arun ditargetkan selesai pada Desember 2025.

Selain itu, pembangunan empat tangki BBM berkapasitas 29.000 meter kubik di Kilang Balongan diproyeksikan memperkuat pasokan BBM di wilayah Jawa Barat.

Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan juga terus berjalan dan akan meningkatkan kapasitas kilang menjadi 360.000 barel per hari.

"Di Balikpapan, sebagaimana kita ketahui bersama, akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 360.000 barrel per day," ungkapnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved