Pertamina Dukung Usulan Perampingan BUMN Agar Fokus ke Bisnis Inti
Pertamina mendukung arahan Presiden Prabowo tentang perampingan BUMN agar tetap fokus pada bisnis inti Pertamina.
Ringkasan Berita:
- Pertamina mendukung arahan Presiden Prabowo tentang perampingan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar tetap fokus pada bisnis inti di bidang migas.
- Pertamina sedang mengkonsolidasikan empat sektor bisnis ke bawah naungan Danantara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mendukung arahan Presiden Prabowo tentang perampingan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar tetap fokus pada bisnis inti Pertamina.
Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono mengatakan, langkah perampingan ini penting karena Pertamina memiliki portofolio usaha yang sangat luas.
Menurut Agung, tujuan utama dari program perampingan ini adalah agara Pertamina dapat lebih fokus pada bisnis inti terutama sektor minyak dan gas, pengolahan, distribusi energi serta pengembangan energi baru dan terbarukan.
Hal ini disampaikan Agung saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (19/11/2025).
"Tujuannya tentu adalah bagaimana perusahaan memiliki daya saing yang lebih tinggi, lebih ramping, lebih lincah, dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat, bisa lebih efisien dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan juga fungsi-fungsi yang selama ini memiliki duplikasi dan bisa menambah beban ini dapat dikurangi," ujar Agung.
Agung mengatakan, tahun ini Pertamina mulai melakukan perampingan meliputi integrasi bisnis hilir yaitu tiga sektor bisnis yang berperan dalam melayani dan menyediakan energi untuk masyarakat, sektor commercial and trading, sektor refinery dan petrochemical atau kilang, dan sektor logistik di sektor marine atau perkapalan.
"Saat ini proses untuk penggabungan atau integrasi bisnis tersebut sedang dilakukan internal untuk mencapai persetujuan internal sesuai dengan prosedur," jelas dia.
Selain dari integrasi di sektor hilir, Pertamina sedang mengkonsolidasikan empat sektor bisnis ke bawah naungan Danantara.
Pertama adalah sektor rumah sakit melalui Pertamina Bina Medica IHC, sektor perhotelan melalui PT Patra Jasa yang mengelola sembilan unit hotel, maskapai penerbangan Pelita Air Service (PAS) serta sektor asuransi.
"Adanya Pertamina Bina Medica IHC, yang dengan kajian yang dilakukan oleh Danantara sedang dilakukan berbagai tahapan proses untuk dilakukan rangkaian transaksi di tahun 2025 ini," tutur Agung.
Baca juga: Di Depan DPR, Erick Pamer Laba Bersih Konsolidasi BUMN Rp 303,7 Triliun di 2022
Sebelumnya, Managing Director Stakeholder Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas, mengatakan jumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini sebanyak 1.063.
Ia memastikan nantinya jumlah perusahaan BUMN akan perlahan-lahan menyusut karena penyatuan perusahaan.
"Agak kaget-kaget kita juga. Karena waktu itu (perusahaan BUMN) bertambah, bertambah, bertambah. BUMN dan anak, cucu-cucunya itu total 1.063 (perusahaan). Ya, terakhir 1.063 perusahaan," ujar Rohan dalam sesi media briefing di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Perampingan BUMN Jadi 30, Ekonom: Fungsi Kontrol Pengawasan Lebih Optimal
"Nanti pelan-pelan akan ada yang menyusut. Kenapa? Karena banyak anak, cucu, cicit perusahaan 1.063. Mungkin yang core-nya (perusahaan inti) cuma 400 sampai 600. Yang lainnya anak, cucu, cicit perusahaan," jelasnya.
| Sidang Korupsi Minyak Pertamina, Saksi Ungkap Diminta Arief Sukmara untuk Hilangkan Ponselnya |
|
|---|
| Sama-sama Usut Korupsi Minyak Mentah Petral, KPK Tegaskan Tak Ada Kompetisi dengan Kejagung |
|
|---|
| Produksi Migas PHE Mencapai 1,03 Juta Barel pada Triwulan III 2025 |
|
|---|
| Pertamina International Shipping Pastikan Setiap Kapal dan Pelautnya Penuhi Standar Keselamatan |
|
|---|
| KPI Beber Capaian Pengelolaan Infrastruktur Kilang BBM Selama 8 Tahun |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.