Kelompok Bersenjata di Papua
Cara 3 Warga Bojonegoro Rakit Senjata Api untuk KKB Papua, Rumah Kontrakan Dijadikan Bengkel Las
Sebanyak tiga warga Bojonegoro ditetapkan sebagai tersangka pemasok senjata api untuk KKB Papua. Mereka belajar membuat senjata secara autodidak.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah rumah kontrakan di Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur dijadikan lokasi pembuatan senjata api pesanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak Jaya, Papua.
Petugas kepolisian menggerebek rumah tersebut pada Sabtu (8/3/2025) dan mengamankan sejumlah senjata api hingga amunisi.
Tiga warga Bojonegoro ditetapkan sebagai tersangka yakni Teguh Wiyono, Mukhamad Kamaludin, serta Pujiono.
Kasus pembuatan senjata api terungkap setelah Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua menggagalkan upaya penyelundupan senjata api di Kabupaten Keerom, Papua pada Rabu (6/3/2025).
Dalam kasus tersebut dua pecatan TNI bernama Yuni Enumbi dan Eko Pujiono ditetapkan sebagai tersangka.
Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, mengatakan tersangka Teguh Wiyono selaku orang yang menyewa rumah berperan sebagai pemasok senjata api.
Mukhamad Kamaludin bertugas sebagai operator mesin perakitan senjata api, sedangkan Pujiono membuat popor senjata.
Awalnya, mereka memiliki usaha pembuatan senjata angin yang digunakan untuk memburu hewan.
Ketiga tersangka kemudian belajar membuat senjata api secara autodidak.
“Hasil pemeriksaan karena memang awalnya suka bongkar pasang senjata angin, kemudian berkembang untuk membuat senjata api,” bebernya, Selasa (11/3/2025).
Menurutnya, senjata api yang dibuat berstandar militer.
Baca juga: TB Hasanuddin: Penyelundupan Senjata untuk KKB Perlu Tindakan Tegas dan Pengawasan Ketat
Sedangkan amunisi disuplai dari sebuah gudang yang masih ditelusuri.
“Amunisinya pabrikan, yang diduga didapat dari rekannya yang masih dalam pencarian kita siapa pelakunya. Ya memang untuk militer (karakteristik),” imbuhnya.
Petugas mengamankan sejumlah barang bukti yakni dua senapan laras panjang, tiga pucuk senjata laras pendek, serta 982 butir amunisi buatan PT Pindad.
Alat las serta mesin yang digunakan untuk merakit senjata api juga dibawa.
Kombes Pol Farman, mengatakan ketiga tersangka yang ditangkap di Bojonegoro telah merakit senjata api dalam kurun waktu setahun.
Mereka telah sekali mengirim senjata api ke KKB, namun pada pengiriman kedua terbongkar.
Baca juga: Selain Yuni Enumbi, Ada Pecatan TNI Lainnya yang Bantu Selundupkan Senjata KKB Papua, Apa Perannya?
"Jadi saat kami lakukan penggerebekan, banyak ditemukan barang bukti alat bubut, alat las, dan beberapa mesin untuk pembuatan, contohnya alat yang sudah dibuat dan siap, sudah dibuatkan popor. Ada senjata pendek rakitan," paparnya, Selasa (11/3/2025), dikutip dari TribunJatim.com.
Menurutnya, Yuni Enumbi sempat mendatangi langsung lokasi pembuatan senjata api untuk mengecek kualitas.
Transaksi senjata api beserta amunisi antara kedua pihak mencapai Rp 1,3 miliar.
Para tersangka mengetahui pemesan senjata api diperuntukkan kegiatan KKB.
"Bagaimana caranya, ya tentu ada pesanan dulu, dari Papua. Seperti yang disampaikan tersangka Eko dan tersangka Yuni. Tersangka Yuni pernah ke Bojonegoro untuk melihat lokasi pembuatan senjata ini. Sekali transaksi kurang lebih Rp 1,3 miliar," tukasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terungkap Pecatan TNI Beli Senjata untuk KKB Papua di Bojonegoro, 3 Perakit Ditangkap
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.