Jumat, 15 Agustus 2025

Fidya Kamalinda dan Keluarganya

6 Fakta Fidya Kamalinda, Atlet Taekwondo Korban Kekerasan Orangtua dan Jadi 'ATM Berjalan'

Berikut ini lima fakta Fidya Kamalinda, atlet Taekwondo, menjadi korban kekerasan orangtua dan jadi ‘ATM Berjalan’.

Editor: Glery Lazuardi
Instagram @ceklisbogor, @ryukijanessa
ATLET HILANG - Berikut ini lima fakta Fidya Kamalinda, atlet Taekwondo, menjadi korban kekerasan orangtua dan jadi ‘ATM Berjalan’. Ini dilakukan karena orang tua Fidya Kamalinda, yaitu pasangan suami-istri Hindarto (50) dan Khadijah (50), diduga ingin menjadikannya sebagai ‘ATM Berjalan’ dari profesi sebagai seorang atlet. 

“Usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang,” kata dia.

Baca juga: Orangtua Mengamuk Pisahkan Fidya dari Anaknya, Klaim 10 Tahun Tak Jumpa Dibantah, Mediasi Acap Gagal

Kabur dari Rumah

Setelah melihat perlakuan tidak menyenangkan dari orangtua, Fidya Kamalindah akhirnya melarikan diri.

Dia menghilang dari rumah semai 2015.

Fidya Kamalinda akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi melalui video yang diunggahnya di TikTok, pada Kamis (13/3/2025).

Di awal video, Fidya Kamalinda memperlihatkan KTP-nya demi membuktikan dirinya adalah sosok atlet Taekwondo yang dikabarkan hilang tersebut.

Fidya Kamalinda dengan mata berkaca-kaca membantah semua pernyataan orangtuanya.

Ia menegaskan dirinya bukan korban penculikan, wanita yang kini berusia 30 tahun itu mengaku pergi dari rumah karena keinginannya sendiri.

"Bismillah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, nama saya Fidya Kamalinda," ucap Fidya Kamalinda.

"Saya di sini untuk menanggapi berita yang beredar di media social tentang diriku yang pertama terkait kasus penculikan, saya ingin mengatakan itu adalah fitnah. Saya keluar rumah atas dasar keinginan saya sendiri," tegasnya.

Fidya Kamalindah lalu membeberkan alasannya untuk kabur dari rumah.

Menurut pengakuan Fidya Kamalinda, sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.

Fidya Kamalindah menyebut pertama kali dianiaya ayahnya di usia 5 tahun.

Penganiayaan tersebut terus berulang hingga ia beranjak dewasa.

"Bahwa saya sudah menahannya sejak lama. Mengapa saya ingin keluar rumah? Karena saya sudah diperlakukan kasar oleh ayah sejak saya masih kecil," ucap Fidya Kamalinda.

"Kekerasan pertama yang dilakukan ayah, ketika saya berusia 5 tahun. Saya sudah ditampar, ditendang, dan diseret oleh ayah sendiri dan hal ini terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya" imbuhnya.

Mediasi 

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan