Kisah Pilu Siswa SMA Yatim Piatu di Asahan Tewas setelah Diduga Ditendang Polisi, Bersiap Daftar TNI
Akhir tragis dialami Pandu Brata Siregar (18), siswa SMA berprestasi di Asahan, Sumut, calon pendaftar TNI. Ia meninggal dunia setelah dianiaya polisi
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Sebab, menurut keluarga korban, Pandu merupakan sosok anak yang memiliki pola hidup sehat dan tidak pernah menyentuh hal-hal yang aneh.
"Fitnah, itu tidak benar. Karena saya setiap hari dengan korban. Saya tau persis kehidupan dia (korban). Jangankan sabu, Rokok Pun tidak," ucap kerabat korban yang ingin identitasnya dirahasiakan.
Baca juga: Sosok Pandu Brata Siregar, Siswa SMA yang Tewas setelah Diduga Dianiaya Polisi, Ingin Jadi TNI
"Dia ini mau masuk TNI. Dia juga bukan anak yang nakal, saya tau dia juga pelari, dia berprestasi. Terbukti, setiap dia ikuti lomba, dia selalu juara. Di mana dia narkobanya," imbuhnya.
Sementara itu, rekan korban sekaligus saksi mata mengatakan bahwa ia sempat menemani korban di Polsek Simpang Empat saat sedang diambil tes urinenya.
Dijelaskannya bahwa tes urine yang dilakukan oleh unit Reskrim Polsek Simpang Empat itu sempat negatif dan diulang sebanyak dua kali.
"Saya tau, dua kali dia ini dites. Pertama negatif, kemudian yang kedua samar-samar. Kami keluar duduk di depan ruangan Kanit Intel, kemudian dia dipanggil masuk dan dinyatakan positif narkoba," jelas siswa kelas 12 SMA tersebut.
Bercita-cita Jadi TNI
Diketahui bahwa Pandu yang sedang mempersiapkan diri untuk mencoba mendaftar TNI ketika tamat sekolah nanti.
Bahkan, Pandu telah mempersiapkan diri baik secara fisik maupun tes tertulis.
Teman korban, Sagala mengaku bahwa ia dan Pandu sering latihan lari untuk mendapatkan target yang ditetapkan TNI.
"Memang dia punya cita-cita sebagai tentara. Dia ini sudah mempersiapkan diri," ungkap Sagala, Kamis (13/3/2025).
Pandu juga sering melatih dirinya dengan mengikuti beberapa event maraton yang sering diadakan di Sumut.
"Kemarin di Medan, kemudian yang diadakan oleh Kodim Asahan dia juga ikut. Dia mau mengejar prestasi," bebernya.
Pandu yang merupakan anak yatim piatu itu ingin mengangkat derajat keluarganya sehingga berambisi untuk mengikuti tes sebagai TNI.
"Rencananya, habis tamat sekolah ini, mau langsung daftar kami sama-sama. Tapi nasib berkata lain, dia terlebih dahulu dipanggil yang kuasa," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kronologi Tewasnya Pandu Siswa SMA Ditendang Polisi Dituduh Pakai Narkoba, Keluarga Bantah: Fitnah!
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Medan.com/Alif Al Qadri Harahap)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.