Kamis, 28 Agustus 2025

Kisah Pilu Siswa SMA Yatim Piatu di Asahan Tewas setelah Diduga Ditendang Polisi, Bersiap Daftar TNI

Akhir tragis dialami Pandu Brata Siregar (18), siswa SMA berprestasi di Asahan, Sumut, calon pendaftar TNI. Ia meninggal dunia setelah dianiaya polisi

Instagram Pandu via Tribun Medan
SISWA SMA TEWAS - Foto Pandu Brata Siregar (18) siswa sekolah menengah atas (SMA) Swasta di Asahan yang diduga meninggal setelah ditendang oleh oknum polisi, pada Minggu (9/3/2025). Pandu yang merupakan siswa berprestasi, sedang bersiap untuk mendaftar TNI. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa SMA di Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), bernama Pandu Brata Siregar (18) meninggal dunia diduga setelah ditendang oknum polisi.

Kejadian ini bermula saat, Pandu menonton balap lari pada Minggu (9/3/2025) malam yang kemudian dibubarkan oleh petugas kepolisian.

Menurut salah seorang kerabat Pandu yang tak ingin disebutkan namanya, korban sempat mengaku ditendang sebanyak dua kali oleh oknum polisi.

"Jadi awalnya dia ini nonton balap lari sama teman-temannya, di dekat PT Sintong. Kemudian, ada polisi dua sepeda motor ngejar bubarkan balap itu. Karena kewalahan, mereka satu sepeda motor tarik lima," kata keluarga korban tersebut, Selasa (11/3/2025), dilansir dari Tribun-Medan.com.

Selanjutnya, terjadi aksi kejar-kejaran antara diduga polisi dengan sepeda motor yang ditumpangi oleh korban.

"Setelah dikejar, satu orang lompat kemudian lari. Lepas dari kejaran polisi. Saat korban yang lompat, terjatuh dan pengakuan korban saat itu langsung ditendang sebanyak dua kali," jelasnya.

Setelah diamankan, korban sempat dibawa ke Polsek Simpang Empat dan dijemput dan dibawa berobat.

Baca juga: Peran AKP Hariyadi Tersangka Tewasnya Darso: Tampar Korban Pakai Sandal, Hujani Bogem Mentah

"Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, diagnosis dari dokter itu ada yang bocor bagian dalamnya. Kalau tidak salah lambungnya," sebutnya.

Disebutkan bahwa ada beberapa luka lain di bagian kepala dan wajah korban.

Keluarga pun berunding terkait rencana melaporkan kejadian ini ke Propam Polres Asahan.

"Korban ini anak yatim piatu. Saat ini sudah dalam proses pemakaman, laporan ini kami masih pertimbangkan apakah akan membuat laporan karena masalah biaya juga," ungkapnya.

Dituding Positif Narkoba

Di sisi lain, Polres Asahan menyatakan Pandu positif narkoba.

Kasi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi mengungkapkan bahwa saat diamankan, Pandu menjalani tes urine karena menurut polisi, gerak-gerik korban mencurigakan.

"Saat diamankan, Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat curiga gerak-gerik yang bersangkutan, dan melakukan tes urine, dan ternyata positif," ujar Anwar, Rabu (12/3/2025).

Mendengar pernyataan tersebut, keluarga korban mengaku apa yang disampaikan Anwar soal narkoba tersebut adalah fitnah.

Sebab, menurut keluarga korban, Pandu merupakan sosok anak yang memiliki pola hidup sehat dan tidak pernah menyentuh hal-hal yang aneh.

"Fitnah, itu tidak benar. Karena saya setiap hari dengan korban. Saya tau persis kehidupan dia (korban). Jangankan sabu, Rokok Pun tidak," ucap kerabat korban yang ingin identitasnya dirahasiakan.

Baca juga: Sosok Pandu Brata Siregar, Siswa SMA yang Tewas setelah Diduga Dianiaya Polisi, Ingin Jadi TNI

"Dia ini mau masuk TNI. Dia juga bukan anak yang nakal, saya tau dia juga pelari, dia berprestasi. Terbukti, setiap dia ikuti lomba, dia selalu juara. Di mana dia narkobanya," imbuhnya.

Sementara itu, rekan korban sekaligus saksi mata mengatakan bahwa ia sempat menemani korban di Polsek Simpang Empat saat sedang diambil tes urinenya.

Dijelaskannya bahwa tes urine yang dilakukan oleh unit Reskrim Polsek Simpang Empat itu sempat negatif dan diulang sebanyak dua kali.

"Saya tau, dua kali dia ini dites. Pertama negatif, kemudian yang kedua samar-samar. Kami keluar duduk di depan ruangan Kanit Intel, kemudian dia dipanggil masuk dan dinyatakan positif narkoba," jelas siswa kelas 12 SMA tersebut.

Bercita-cita Jadi TNI

Diketahui bahwa Pandu yang sedang mempersiapkan diri untuk mencoba mendaftar TNI ketika tamat sekolah nanti.

Bahkan, Pandu telah mempersiapkan diri baik secara fisik maupun tes tertulis.

Teman korban, Sagala mengaku bahwa ia dan Pandu sering latihan lari untuk mendapatkan target yang ditetapkan TNI.

"Memang dia punya cita-cita sebagai tentara. Dia ini sudah mempersiapkan diri," ungkap Sagala, Kamis (13/3/2025).

Pandu juga sering melatih dirinya dengan mengikuti beberapa event maraton yang sering diadakan di Sumut.

"Kemarin di Medan, kemudian yang diadakan oleh Kodim Asahan dia juga ikut. Dia mau mengejar prestasi," bebernya.

Pandu yang merupakan anak yatim piatu itu ingin mengangkat derajat keluarganya sehingga berambisi untuk mengikuti tes sebagai TNI.

"Rencananya, habis tamat sekolah ini, mau langsung daftar kami sama-sama. Tapi nasib berkata lain, dia terlebih dahulu dipanggil yang kuasa," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kronologi Tewasnya Pandu Siswa SMA Ditendang Polisi Dituduh Pakai Narkoba, Keluarga Bantah: Fitnah!

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Medan.com/Alif Al Qadri Harahap)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan