Mapolsek Kayangan Dibakar Massa
Bantahan Kapolres Lombok Utara soal Adanya Pemerasan di Kasus Perusakan Polsek Kayangan
Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta membantah adanya anggota polisi yang melakukan pemerasan. Sebut penyerangan adalah kesalahpahaman warga
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Tiara Shelavie
Selain itu, kasus penyerangan ini juga mendapat atensi dari Ketua Komisi III DPR RI, Sari Yuliati.
Sari Yuliati mendesak Polda NTB untuk mengusut kasus kematian Rizkil Watoni secara transparan.
Diketahui, Rizkil ditemukan meninggal dunia gantung diri, Minggu (16/3/2025).
Rizkil mengakhiri hidup karena adanya tekanan dan intimidasi dari pihak kepolisian setelah ia dituduh curi ponsel di minimarket.
"Saya meminta Polda NTB untuk melakukan investigasi secara serius dan transparan,"
"Jika ada oknum yang terbukti melakukan intimidasi atau pelanggaran prosedur, maka harus segera ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegas Sari Yuliati, dikutip dari TribunLombok.com.
Ia juga menuturkan untuk penting menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
"Kepercayaan publik adalah kunci dalam menjaga stabilitas dan wibawa aparat penegak hukum,"
"Kasus seperti ini tidak boleh terjadi lagi, dan langkah konkret harus diambil untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang oleh aparat," tambahnya.
Gelombang protes juga muncul setelah Rizki mengakhiri hidup hingga berujung aksi pembakaran Polsek Kayangan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Komisi III DPR RI Desak Polda NTB Usut Tuntas Kematian ASN yang Menyulut Kemarahan Warga Kayangan
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribunlombok.com, Robby FIrmansyah/Ahmad Wawan Sugandika)(Kompas.com, Fitri Rachmawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.