Minggu, 28 September 2025

Batu Nisan Cicit Sunan Giri di Gresik Dicuri, Budayawan: Buka Peluang Pemalsuan Sejarah

Batu nisan tersebut memiliki nilai historis yang sangat penting, karena memuat simbol artefak yang menandakan garis keturunan langsung dari Sunan Giri

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
BATU NISAN HILANG - Kondisi makam Mbah Tameng cicit Sunan Giri yang batu nisannya hilang satu. Diduga batu nisan mbah Tameng dicuri orang beberapa hari terakhir. 

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK  - Sebuah peristiwa memilukan terjadi di kompleks Makam Sunan Giri, Kabupaten Gresik.

Batu nisan makam Mbah Tameng, cicit Sunan Giri, telah hilang dicuri.

Hilangnya batu nisan ini bukan hanya merugikan secara historis, tetapi juga membuka peluang terjadinya pemalsuan sejarah di kemudian hari.

Batu nisan tersebut memiliki nilai historis yang sangat penting, karena memuat simbol artefak yang menandakan garis keturunan langsung dari Sunan Giri.

Kehilangan ini menjadi tamparan bagi dunia pelestarian budaya, mengingat kompleks Makam Sunan Giri telah berstatus sebagai situs cagar budaya nasional.

Dari informasi yang dihimpun, pencurian terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Istri di Jember Palsukan Kematian Suami demi Hindari Utang Bank Rp 750 Juta, Buat Batu Nisan Palsu

Sayangnya, tidak ada bukti visual yang dapat mengungkap pelaku kejahatan ini, lantaran CCTV di area makam tidak mengarah ke lokasi kejadian.

Pencurian ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pemerhati sejarah dan budaya.

Aksi tersebut diduga dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang bisa jadi bertujuan untuk kepentingan pribadi atau bahkan perdagangan benda-benda bersejarah.

Kelalaian dalam Pengawasan

Gilang Adiwidya, seorang pemerhati sejarah yang aktif dalam pelestarian situs budaya di Gresik, sangat menyayangkan kejadian ini.

Menurutnya, pencurian ini mencerminkan kelalaian serius dalam menjaga warisan leluhur.

“Sebuah batu nisan Mbah Tameng yang berada di kompleks Makam Sunan Giri telah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ini adalah kehilangan besar bagi sejarah dan budaya kita,” ujar Gilang, Minggu (23/4/2025).

Lebih lanjut, Gilang menyoroti lemahnya pengawasan di area kompleks makam.

Seharusnya, juru pelihara makam dan pihak pengelola situs mengambil langkah lebih tegas dalam menjaga keamanan situs bersejarah ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan