Minggu, 28 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Bu Guru Rosalia Korban KKB Papua Dituduh Mata-mata TNI, IKF NTT: Pakai Baju Loreng karena Ikut Menwa

IKF NTT membantah tudingan KKB Papua yang mengatakan Bu Guru Rosalia adalah mata-mata TNI-Polri.

FACEBOOK.COM/FLOBAMORA TABONGKAR
ROSALIA KORBAN KKB - Foto Rosalia Rerek Sogen yang rela meninggalkan kampung halamannya di Flores dan mengabdikan diri menjadi guru di Yahukimo, Papua Pegunungan diambil dari akun FLOBAMORA TABONGKAR. Rosalia tewas setelah menjadi korban penyerangan oleh KKB Papua di Yahukimo, pada Sabtu (22/3/2025). Setelah tewas, kini Rosalia dituduh KKB Papua sebagai mata-mata TNI. 

TRIBUNNEWS.com - Rosalia Rerek Sogen (30), seorang guru yang menjadi korban penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, dituding menjadi mata-mata TNI dan Polri. 
Tudingan ini dilayangkan KKB Papua.

Ikatan Kerukunan Flobamora Nusa Tenggara Timur (IKF NTT) Provinsi Papua pun membantah tudingan itu.

Sekretaris IKF NTT Papua, Melky Weruin, menegaskan Rosalia selama ini berprofesi sebagai seorang guru.

"Korban Rosalia Sogen merupakan guru yang selama ini melaksanakan tugasnya di Distrik Anggruk," kata Melky dalam konferensi pers di Abepura, Kota Jayapura, Selasa (1/4/2025), dikutip dari Kompas.com.

"Dia bukan mata-mata TNI-Polri seperti yang dituduhkan oleh KKB selama ini," lanjutnya.

Isu Rosalia menjadi mata-mata TNI-Polri diketahui dari beredarnya foto lulusan Universitas Nusa Cendana itu, mengenakan seragam loreng.

Baca juga: Kemensos Bakal Beri Santunan ke Ahli Waris Korban Penyerangan KKB Usai Idul Fitri 

Menurut Melky, seragam loreng yang dikenakan Rosalia itu adalah seragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Menwa.

Foto itu diambil pada 2014, saat Rosalia masih berstatus mahasiswa Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT.

"Foto pakai loreng itu saat masih berstatus mahasiswa tahun 2014 dan terlibat di Menwa. Kita tahu, sebagai mahasiswa yang tergabung dalam Menwa, pasti menggunakan seragam loreng," jelas Melky.

"Artinya, Rosalia bukan anggota TNI seperti yang dituduhkan selama ini," tegasnya.

Hal serupa sebelumnya telah disampaikan Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli.

Didimus memastikan Rosalia dan enam guru lainnya, serta satu tenaga kesehatan (nakes), di Distrik Anggruk yang menjadi korban KKB Papua, bukan mata-mata.

"Mereka ini bukan guru atau tenaga medis yang baru tugas, tetapi sudah bertugas sejak 2021 sampai sekarang."

"Mereka sudah kami cek secara detail sebelum ditugaskan di daerah pedalaman," ungkap Didimus, Senin (24/3/2025).

"Kalau ada kelompok yang mengatakan mereka (korban KKB Papua) adalah aparat keamanan TNI-Polri yang mata-mata, itu tidak benar," pungkasnya.

Kronologi KKB Papua Serang Distrik Anggruk

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan