Wartawati Dibunuh Oknum TNI
Fakta Mobil Hitam Barang Bukti Pembunuhan Juwita, Diduga Disewa Jumran untuk Buang Jasad Korban
Oknum TNI AL bernama Jumran jadi tersangka pembunuhan wartawan wanita di Banjarbaru. Diduga korban dibunuh di dalam mobil hitam yang disewa Jumran.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Pravitri Retno W
Diduga Juwita mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh Jumran yang kini telah ditahan di Denpom AL Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
M. Pazri, menyatakan keluarga meminta penyidik melakukan tes DNA terhadap Jumran.
"Pasalnya berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang asal-usul sperma tersebut, sehingga pihak keluarga mengusulkan untuk melakukan tes DNA guna memastikan pemilik sperma tersebut," ungkapnya, Rabu.
Baca juga: Juwita Diam-Diam Rekam Video Dugaan Aksi Bejat Kelasi Satu J, Tangannya Bergetar Ketakutan
Menurutnya, fasilitas tes DNA tak tersedia di Kalimantan Selatan sehingga harus dilakukan di Surabaya atau Jakarta.
Kakak ipar korban juga mendengar adanya tanda kekerasan pada kemaluan Juwita.
"Autopsi itu kan intinya adalah untuk kepentingan penyidikan ternyata pada saat berhadapan dengan dokter forensik itu kakak ipar korbannya sempat merekam pembicaraan dari dokter forensik yang menjelaskan yang pada intinya kesimpulan dari dokter adalah pembunuhan," lanjutnya.
Pazri menambahkan Juwita dan tersangka saling kenal melalui media sosial pada September 2024.
Komunikasi keduanya semakin intens pada Desember 2024.
Bahkan, tersangka diduga melecehkan korban sebanyak dua kali.
"Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual, ini adalah pemerkosaan," ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunBanjarbaru.com.
Baca juga: Temuan Sperma di Rahim Juwita, Keluarga Ingin Tes DNA: Milik Oknum TNI yang Bunuh Korban?
Kasus pelecehan yang pertama terjadi sekitar tanggal 25 Desember 2024 hingga 30 Desember 2024.
"Pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru," terangnya.
Juwita langsung memesankan hotel tanpa menaruh curiga ke Jumran.
"Setelah itu, pelaku menyuruh korban menunggu, setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur, pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa di dalam kamar tersebut," lanjutnya.
Korban sempat menceritakan perbuatan Jumran kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.