Ibu di Buton Tewas Dililit Piton, Kenapa Ular Sulawesi Bisa Memangsa Manusia?
Ibu di Buton tewas dililit piton 6,5 meter. Pakar ungkap alasan ular di Sulawesi kerap memangsa manusia dan jadi predator puncak di rantai makanan.
TRIBUNNEWS..COM, BUTON - Seorang ibu di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, tewas usai dililit dan nyaris ditelan ular piton sepanjang 6,5 meter di kebun dekat rumahnya pada Rabu (9/4/2025) malam.
Kenapa ular di Sulawesi Memangsa Manusia?
Korban bernama Wa Siti (55) ditemukan oleh anaknya dalam kondisi sudah dililit ular besar dan kepalanya berada di dalam mulut hewan buas tersebut.
“Menemukan ibunya sudah dililit ular dan kepala korban berada dalam mulut ular,” kata Kapolsek Pasarwajo, Iptu Hardi, Sabtu (12/4/2025).
Ular langsung ditebas oleh warga sekitar yang datang setelah mendengar teriakan. Meski berhasil membunuh ular, nyawa Wa Siti tak bisa diselamatkan.
Baca juga: Viral Video Ular Piton Tiba-tiba Muncul di Jalan Slamet Riyadi Solo
Bukan Kejadian Pertama
Peristiwa serupa juga pernah terjadi di Sulawesi.
Pada Kamis (15/8/2024), seorang lansia bernama Maga (74) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, tewas usai dililit piton sepanjang 4,5 meter di kebunnya.

Penjelasan Pakar Herpetologi
Menurut pakar herpetologi dari LIPI, Amir Hamidy, ular piton yang menyerang manusia di Sulawesi merupakan jenis sanca batik (Python reticulatus).
“Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik,” ujar Amir.
Sanca batik dikenal sebagai ular terpanjang di dunia. Di alam liar, panjangnya bisa mencapai 7 meter, sementara di penangkaran bahkan bisa mencapai 10 meter.
Baca juga: VIRAL Ular Kobra Muncul di Kloset Kamar Kos Mahasiswi Padang, Warganet: Untung Nggak Sampai Dipatuk
Kenapa Ular Piton di Sulawesi Lebih Besar?
“Ular piton di daerah Sulawesi memang bisa sangat besar dan panjang karena menjadi predator tertinggi di dalam rantai makanan,” jelas Amir.
Piton di Sulawesi tumbuh lebih besar dibandingkan dengan di Sumatera atau Jawa karena tidak ada predator alami seperti harimau.
Mangsa utama mereka adalah mamalia besar seperti babi hutan.
Konflik Piton dan Manusia
Amir menyebut bahwa konflik antara piton dan manusia semakin sering terjadi akibat semakin sempitnya habitat liar dan aktivitas manusia yang mendekat ke hutan.
“Lokasi kebun milik perempuan tersebut dekat dengan hutan dan saat itu sudah malam sehingga korban tidak mengetahui keberadaan ular,” ujar Amir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.