Sabtu, 16 Agustus 2025

Hajatan Maut di Klaten: Puluhan Keracunan, 1 Tewas seusai Santap Rendang dan Krecek, Status KLB

110 warga warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap hidangan hajatan

tribun jogja / Dewi Rukmini
KERACUNAN MAKANAN - Ratusan warga Desa Karangturi, Klaten, dirawat akibat keracunan makanan setelah hajatan wayangan. Tragis, satu korban meninggal dunia setelah makan rendang dan sambel krecek. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengalami keracunan setelah menyantap hidangan dalam acara hajatan pagelaran wayang kulit pada Sabtu (12/4/2025) malam.

Sebanyak 110 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan, dan satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Dari jumlah tersebut, 37 orang dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, sementara 72 warga lainnya menjalani perawatan rawat jalan.

"Kemudian ada satu orang yang meninggal dunia dengan riwayat kebutuhan khusus. Jadi menurut informasi yang kami terima dari RSUP dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) korban ada kelainan di jantung. Jadi memang ada komorbitnya," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klaten, Hanung Sasmito Wibawa kepada Tribunjogja.com, Selasa (15/4/2025). 

Pada acara hajatan itu, warga menikmati nasi kotak yang disajikan panitia berisi rendang sapi, sambal krecek, sayur, dan kerupuk.

Seluruh hidangan tersebut dimasak bersama-sama oleh para tetangga secara gotong royong.

Gejala keracunan dialami setelah para korban mengonsumsi sambal krecek dan rendang.

Keluhan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare mulai dirasakan oleh warga satu per satu pada hari berikutnya usai acara berlangsung, tepatnya pada Minggu (13/4/2025) pagi.

“Awalnya saya kira cuma masuk angin biasa,” ujar Siti Aminah (46), warga RT 03 RW 02 yang menjadi salah satu dari ratusan warga yang dilarikan ke Puskesmas Gantiwarno.

“Tapi malamnya makin parah. Anak saya sampai lemas dan nggak bisa makan.”

Sementara itu, Hanung menyebut, pihaknya telah membuka posko kesehatan di rumah salah satu warga Desa Karangturi. Posko kesehatan itu dibuka sejak Senin (14/4/2025) malam.

Baca juga: Tragedi Keracunan di Klaten: 110 Warga Terserang, 1 Tewas Setelah Makan Rendang dan Sambel Krecek

"Jadi jumlah korban yang kami tangani itu membludak tadi malam sampai jam 1 malam. Itu pun pagi ini juga masih ada yang berdatangan. Sehingga ada yang kami rujuk juga," paparnya. 

Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan status sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Karena melibatkan warga banyak yang jadi korban dan ada yang meninggal dunia. Maka kami mencatumkan status KLB. mudah-mudahan segera berakhir ini," kata Hanung.

Hanung menjelaskan, para warga yang keracunan itu mengalami gejala seperti mual, muntah, lemas, dehidrasi, hingga demam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan