Keluarga Penyelenggara Acara Wayang Kaget Ratusan Warga Keracunan, Sumardi Selamat Berkat Kebiasaan
Keluarga penyelenggara acara wayang di Klaten kaget ratusan warga keracunan diduga usai menyantap nasi kotak di pagelaran tersebut.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga penyelenggara acara wayang kaget ratusan warga di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, keracunan usai menyantap makanan di pagelaran tersebut.
Adik ipar dari penyelenggara acara itu, Sumardi tak menyangka acara syukuran sekaligus halal bihalal keluarga besarnya berujung malapetaka.
Total 127 warga mengalami keracunan, sedangkan satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Kakak Sumardi bahkan turut menjadi korban.
Sementara ia selamat berkat kebiasaannya yang tak makan selepas pukul 22.00 WIB.
Sumardi menjelaskan, Sabtu (12/4/2025), keluarga besarnya mengadakan acara pertemuan dalam balutan halal bihalal.
Setelahnya, keluarga besar mengadakan pentas wayang kulit untuk umum.
"Siangnya keluarga yang malamnya wayangan. Siang acara Trah, terus malam dilanjut wayangan aja," kata Sumardi saat ditemui awak media, Selasa (15/4/2025), dikutip dari TribunSolo.com.
Sumardi menjelaskan, saat pagelaran wayang kulit, ada sekira 200 warga yang menghadiri dan menyantap sajian yang disiapkan oleh keluarganya.
Untuk acara itu, pihak keluarga menyediakan 250 lebih makanan ringan dan berat, termasuk nasi kotak yang diduga jadi penyebab keracunan massal.
Makanan-makanan tersebut merupakan hasil masakan yang disiapkan oleh warga sekitar kediaman sang kakak.
Baca juga: Kisah Sumardi Lolos dari Keracunan Massal di Klaten karena Kebiasaan Tidak Makan Setelah Pukul 22.00
"Rewang atau gotong royong warga. Ada snack-nya kacang, brownies, makanannya ya nasi, rendang, sambal goreng krecek, acar sama kerupuk," kata dia.
Namun, ia tak menyangka acara itu berujung petaka bagi warga.
Keesokan harinya selepas acara, banyak warga yang mengalami gejala keracunan.
Bahkan, sang kakak, Waluyo yang merupakan pemilik rumah juga mengalami gejala serupa hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
"Ya kaget, saya terus terang kaget. Informasinya kok ada yang diare."
"Keluarga ada yang dirawat (di RS) satu. Kakak, soalnya ini rumah kakak, kami merantau," bebernya.
"Kondisi awal pusing sama diare. Awalnya di rumah sekarang dibawa ke RS Bagaswaras," imbuhnya.
Namun, Sumardi bersyukur, ia tak menjadi korban karena kebiasaannya yang tidak makan setelah pukul 22.00 WIB.
"Saya kebetulan lewat jam 10 malam sedang tidak makan," terangnya.
Atas kejadian tersebut, Sumardi dan keluarga besarnya meminta maaf kepada seluruh warga yang menjadi korban keracunan.
Ia dan keluarga berinisiatif untuk mendatangi para korban, termasuk keluarga Suparno yang meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit.
Dinkes Ambil Sampel Makanan dan Minuman
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, telah mengambil sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
Sampel makanan dan minuman itu diambil dari hidangan acara pentas wayang yang digelar oleh seorang warga pada Sabtu malam.
Baca juga: Kronologi Keracunan Massal di Klaten: Suparno Meninggal setelah Makan Nasi Kotak
"Kita melakukan pemeriksaan sampel, kita sudah ambil sampelnya dan sedang dilakukan pemeriksaan labkes di Semarang," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, Selasa.
Adapun hasil dari pemeriksaan sampel makanan dan minuman tersebut akan keluar dalam beberapa hari kedepan.
Untuk sampel makanan yang diambil yakni hidangan rendang dan sambal krecek.
Dua hidangan itu disajikan untuk penonton acara pentas wayang.
"Kita mencurigai dari makanan yaitu rendang dan sambal krecek," ungkapnya.
Untuk minuman yang turut diambil menjadi sampel diduga terpapar bakteri E-Coli, namun Hanung belum membeberkannya.
Kendati demikian, Hanung tak memungkiri kondisi minuman yang dihidangkan kurang jernih.
"Baru curiga karena warna air juga tidak jernih. Maka kami menelusuri sampai ke air-airnya juga," tandasnya.
Hingga Selasa sore, jumlah korban keracunan massal mencapai 127 orang.
47 di antaranya masih mendapatkan perawatan rumah sakit, sedangkan 80 orang lainnya menjalani rawat jalan.
Sementara itu, satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Cerita Pemilik Hajad, Kaget Saat Hidangan Jadi Sumber Keracunan Massal Warga Gantiwarno Klaten
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)
Sumber: TribunSolo.com
Nenek Endang Akui Salah Putar Liga Inggris, Istighfar Saat Tahu Denda Rp115 Juta: Tak Masuk Akal |
![]() |
---|
Vidio Berikan Bukti Kafe Alero Milik Nenek Endang di Klaten Menggelar Nobar Liga Inggris Tanpa Izin |
![]() |
---|
Tak Asal Tuntut Hak Siar, Vidio Punya Bukti Kafe Milik Nenek Endang Gelar Nobar FA Cup Tahun Lalu |
![]() |
---|
Guru Tolak Perintah Pemkab Cicipi MBG Sebelum Dibagi imbas Keracunan Massal, Sekda Sleman Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Susmiarto, Viral Sekda Sleman Minta Guru Cicipi MBG agar Siswa Tak Keracunan, Kini Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.