Temui Pengungsi di Nduga, Kementerian HAM Bawa Semangat Rekonsiliasi dan Perdamaian
Menurut dia permasalahan Papua sangat kompleks yang harus diurai satu per satu yang dimulai dari aspek kemanusiaan.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Kementerian Hak Asasi Manusia melalui Direktur Jenderal Instrumen dan Penguatan Hak Asasi Manusia Nicholay Aprilindo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (17/4/2025).
Nicholay menemui ratusan pengungsi di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
Nicholay ditemani Wakil Bupati Nduga Yoas Beon, Tokoh Muda sekaligus intelektual Papua asal Nduga Samuel Tabuni, kelompok masyarakat adat dan anggota MRP Provinsi Papua Pegunungan.
Baca juga: PBB dan Kelompok HAM Kritik Pemulangan Warga Afghanistan oleh Pakistan
“Utamanya misi ini adalah misi kemanusiaan untuk memastikan masalah di tanah Papua ini bisa kita selesaikan dalam bingkai kemanusiaan; yaitu rekonsiliasi dan perdamaian. Itu semangat utamanya kami hadir di Kabupaten Nduga ini untuk menemui pengungsi yang sudah sejak lama tidak kembali ke rumahnya masing-masing akibat konflik,” ungkap Nicholay dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (17/4).
Menurut dia permasalahan Papua sangat kompleks yang harus diurai satu per satu yang dimulai dari aspek kemanusiaan.
Baca juga: Komnas HAM Awasi Kasus Pembunuhan Juwita di Banjarbaru
Dengan kemanusiaan atau semangat rekonsiliasi dan perdamaian diharapkan masalah Papua bisa perlahan membaik sehingga tercipta kondisi yang aman dan damai.
“Sebagaimana perhatian Pak Menteri HAM agar kemanusiaan dalam konteks rekonsiliasi dan perdamaian harus menjadi senjata utama penyelesaian sehingga semua pihak yang berkepentingan bisa bertemu dan tidak boleh ada lagi kekerasan, peperangan, penindasan, saling curiga yang bahkan berujung pada kematian termasuk korban masyarakat sipil, perempuan dan anak-anak,” jelasnya.
Dalam pertemuannya dengan pengungsi di Kabupaten Nduga, Nicholay mendapatkan banyak temuan yang akan menjadi bahan dalam upaya penanganan masyarakat akibat konflik termasuk menyelesaikan konflik itu sendiri.
Hal yang paling banyak disampaikan adalah kepastian ‘rasa aman’ bagi masyarakat dan sesegera mungkin bisa kembali ke rumah masing-masing.
“Apalagi ditemukan banyak anak-anak yang masih sekolah harus hidup di pengungsian tentu akan menjadi perhatian,” ucap Nicholay.
Lebih dari itu, dia menegaskan agar negara harus benar-benar hadir secara nyata di Nduga untuk menyelesaikan masalah dengan kehendak politik yang tinggi dan niat tulus untuk membantu masyarakat.
“Makanya kami hadir dengan misi kemanusiaan karena itulah yang menjadi payung untuk semua sebab tidak ada kepentingan lain selain agenda rekonsiliasi dan perdamaian, karena kami yakin hal ini akan bisa menjadi jembatan untuk semua menghadirkan keamanan dan kedamaian di tanah Papua,” katanya.
Selain itu dia menegaskan pentingnya langkah pengawasan berbagai upaya penanganan pengungsi yang dilakukan selama ini baik oleh pemerintah pusat maupun daerah serta berbagai lembaga atau organisasi masyarakat sipil.
Baca juga: Komnas HAM Turun Tangan Kawal Kasus Pembunuhan Juwita di Banjarbaru
“Kita tidak ingin masyarakat terus menjadi korban karena buruknya tata kelola penanganan yang dilakukan. Ini harus segera dicarikan jalan keluarnya,” tegasnya.
Apa yang ditemukan dalam agenda kunjungan kali ini lanjut Nicho akan menjadi bahan untuk membantu Kementerian HAM mencari kebijakan solusi yang tepat atas masalah di Nduga dan Papua pada umumnya.
“Buat saya konflik kemanusiaan yang mengakibatkan ribuan pengungsi Nduga bukan hanya soal keamanan, tetapi lebih dari itu, yakni soal tata kelola resolusi konflik secara nasional, tata kelola daerah dan soal hak konstitusional warga negara, dan soal kemanusiaan yang adil dan beradab serta soal keadilan sosial di tanah Papua. Ini akan jadi catatan penting,” pungkas Nicholay.
Tangis dan Duka Sambut Kedatangan Jenazah Bupati Nduga Dinard Kelnea di Tanah Kelahiran |
![]() |
---|
DPR RI Terima Laporan Keuangan Kementerian HAM Tahun Anggaran 2024 |
![]() |
---|
Bupati Nduga Dinard Kelnea Meninggal Dunia di Jayapura Karena Sakit |
![]() |
---|
Komnas PA Nilai Intervensi Stafsus KemenHAM di Kasus Retret Sukabumi Timbulkan Kekhawatiran |
![]() |
---|
Soal Penangguhan Penahanan Tersangka Kasus Cidahu, Stafsus Menteri HAM: Saya Sebatas Berikan Usulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.