Sabtu, 23 Agustus 2025

Fakta Kasus 160 Warga Keracunan di Klaten, Dinkes Temukan Bakteri E. coli dalam Air Minum

Dinkes mengonfirmasi adanya kontaminasi bakteri E-coli dalam air minum yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Klaten

Editor: Endra Kurniawan
Tribun-Jogja/Dewi Rukmini
KERACUNAN MAKANAN - Ratusan warga Desa Karangturi, Klaten, dirawat akibat keracunan makanan setelah hajatan wayangan. Tragis, satu korban meninggal dunia setelah makan rendang dan sambel krecek. 

Klaten, 12 April 2025Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten mengonfirmasi adanya kontaminasi bakteri E-coli dalam air minum yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno,Klaten, Jawa Tengah.

Hingga saat ini, tercatat 160 orang mengalami sakit, dengan satu korban jiwa.

Temuan Bakteri E-coli

Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kandungan bakteri coliform dalam air minum melebihi ambang batas.

"Nilai coliform seharusnya di bawah 50, namun hasil yang kami terima menunjukkan lebih dari 200," ungkap Anggit.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kadar E-coli dalam air tersebut mencapai 88, padahal nilai rujukan seharusnya adalah 0.

Baca juga: Cerita Suratno, Korban Keracunan Massal di Klaten: Alami Mual, Tulang Ngilu, hingga Sering BAB

"Kami belum bisa memastikan apakah kontaminasi bakteri ini menjadi penyebab keracunan massal, karena kami masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan," jelasnya.

Keracunan massal terjadi setelah ratusan warga menyantap hidangan dalam acara wayangan pada 12 April lalu.

Dari 174 orang yang dilaporkan sakit, 55 di antaranya telah dinyatakan sembuh, baik yang dirawat inap maupun rawat jalan.

Pemeriksaan Sampel Makanan dan Minuman

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, menambahkan bahwa pihaknya telah mengambil sampel makanan dan minuman yang disajikan dalam acara tersebut.

"Sampel telah dikirim ke laboratorium kesehatan di Semarang untuk diperiksa," katanya.

Sampel yang diambil termasuk rendang dan sambal krecek, yang merupakan hidangan utama dalam acara tersebut.

Baca juga: Hajatan Maut di Klaten: Puluhan Keracunan, 1 Tewas seusai Santap Rendang dan Krecek, Status KLB

Hanung juga mencatat bahwa kondisi minuman yang disajikan kurang jernih, yang menambah kecurigaan pihaknya terhadap kemungkinan kontaminasi.

"Kami menelusuri sampai ke sumber airnya," pungkasnya.

Dinkes Klaten terus memantau situasi dan menunggu hasil laboratorium untuk menentukan langkah selanjutnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul UPDATE Kasus Keracunan Massal di Klaten: Hasil Lab Minuman Sudah Keluar, Makanan Masih Menunggu

(TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan