Jumat, 15 Agustus 2025

Pemain Sirkus dan Kehidupannya

Nestapa Butet Jadi Pemain Sirkus OCI sejak Usia 4 Tahun, Dipukul Jadi Makanan Sehari-hari

Mantan pemain sirkus OCI Taman Safari Indonesia, Butet mengaku mengalami penyiksaan sejak usianya masih anak-anak. Dipukul jadi makanan sehari-hari.

Tribunnews/Jeprima/KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI
TAMAN SAFARI INDONESIA - Butet menangis ceritakan kisah pilu saat bekerja di sirkus, bahkan saat sedang hamil dan setelah melahirkan. Butet mengaku bergabung dengan OCI saat usianya masih sekitar 3-4 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain sirkus di Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia, Butet, mengurai kisah pilunya.

Ia mengaku mengalami penyiksaan terus-menerus setelah menjadi pemain sirkus OCI.

Penyiksaan itu bahkan didapat Butet sejak usianya masih sangat belia.

Butet bergabung dengan OCI sejak usianya sekitar 3-4 tahun. Kala itu, ia tak tahu apa-apa.

Di sana, ia dipaksa untuk latihan sirkus setiap hari.

"Saya dibawa ke OCI sekitar mungkin umur 3-4 tahun, di situ saya melihat anak-anak yang lain. Saya latihan, dipaksa," katanya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (20/4/2025).

Seiring berjalannya waktu, Butet mulai mengalami penyiksaan. Ia kerap dipukul dan ditempeleng.

Bahkan, pukulan itu sudah menjadi makanan sehari-hari baginya dan pemain sirkus yang lain.

"Kalau buat kita itu diupukul saat latihan itu makanan kita sehari-hari," terangnya.

Pada suatu waktu, Butet megaku membuat kesalahan dengan memakan makanan milik bosnya.

Kesalahan yang dilakukannya itu berujung pada penyiksaan yang teramat keji.

Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Eks Pemain Sirkus, Ungkap Ada Bunker Penyiksaan di Taman Safari

Ia dipaksa memakan kotoran gajah.

"Terus saya juga pernah buat kesalahan, anak-anak kita makan nasi bungkus semuanya di sana."

"Saya ambil makanannya bos daging empal, itu saya ketahuan, buat mereka itu sangat fatal kesalahan saya itu. Saya masih kecil, itu sekitar umur 9 tahun, tapi saya langsung dijejeli kotoran gajah itu," bebernya.

Semakin hari, ia semakin tertekan menghadapi kehidupannya sebagai pemain sirkus OCI.

Penyiksaan terus menerus ia alami.

"Show juga kalau kita jelek, dipukul, tidak tertawa juga dipukul, tidak senyum kalau pas lagi show juga dipukul. Kalau sehari-hari pukulan itu sudah biasa buat kita," urainya.

Saat memasuki usia remaja, Butet mengaku kembali membuat kesalahan.

Ia berhubungan dengan karyawan OCI yang akhirnya membuatnya berbadan dua.

"Terus di masa remaja saya, saya berhubungan dengan karyawan, kita gak boleh berhubungan (dengan karyawan)."

"Saya ada suka dengan karyawan, berhubungan, saya terjadi hamil. itu sangat besar pelanggaran buat dia," jelasnya.

Akibat kesalahannya itu, selama dua bulan setiap tidur, kaki Butet dirantai.

"Langsung saya dipukul terus, saya malam setiap tidur dirantai kakinya pakai rantai gajah di tempat tidur saya."

"Untuk buang kotoran aja saya tidak bisa, teman-teman melihat tapi tidak bisa apa-apa, tidak ada yang bantu saya," tandasnya.

"Paginya saya dibukain untuk latihan lagi, itu juga posisi saya lagi hamil itu selama dua bulan saya diperlakukan seperti itu," sambungnya.

Baca juga: 4 Tuntutan Eks Pemain Sirkus ke Taman Safari Indonesia, Singgung Bunker Penyiksaan

Meski tengah hamil, hal itu tak membuat Butet terbebas dari atraksi dan penganiayaan.

"Dua bulan dilepaskan, tapi tetap aktif. saya pada waktu hamil besar pun 8 bulan itu saya disuruh main, tetap saya atraksi show," tukasnya.

Penderitaan yang dialami Butet tak berhenti sampai di situ, saat melahirkan, ia harus menelan pil pahit karena dipisahkan dari anaknya.

LIBUR LEBARAN - Sejumlah pengunjung tengah melihat Gajah Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Selasa (1/4/2025).
TAMAN SAFARI INDONESIA - Sejumlah pengunjung tengah melihat Gajah Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Selasa (1/4/2025). Taman Safari Indonesia menegaskan tidak terlibat dalam dugaan kekerasan yang dialami mantan pemain sirkus. (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

"Sampai akhirnya saya melahirkan, anak saya juga dipisahkan dari saya, dari rumah sakit saya sudah dipisahkan," terangnya.

Ia baru bertemu kembali dengan anaknya saat usianya sudah dua tahun.

Saat itu, anak Butet bersama bayi lainnya berada di Pondok Indah, yang juga dijadikan pemain sirkus.

Tak kuat menjalani kehidupan yang penuh dengan penyiksaan, Butet memutuskan kabur dari OCI pada 1994.

Ia kemudian baru bertemu kembali dengan anaknya saat usianya 16 tahun.

"Pada waktu itu sirkus main di Magetan (Jawa Timur), saya dikasih tahu dari salah satu mantan pemain OCI (anak saya) ada di Magetan, itu saya samperin ke sana," tandasnya.

Taman Safari Membantah

Sementara itu, Taman Safari Indonesi Group menegaskan, pihaknya tidak terlibat dalam kasus dugaan kekerasan yang dialami eks pemain sirkus.

Head of Media and Digital Taman Safari Indonesia Group, Finky Santika, mengatakan Taman Safari juga tidak pernah memiliki hubungan bisnis dengan para mantan pemain sirkus tersebut.

"Taman Safari Indonesia Group sebagai perusahaan ingin menegaskan bahwa kami tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan eks pemain sirkus yang disebutkan," kata Finky dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).

"Kami menilai bahwa permasalahan tersebut bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Taman Safari Indonesia Group secara kelembagaan," ujar mereka.

Taman Safari Indonesia meminta agar kasus dugaan kekerasan dan eksploitasi tersebut tidak disangkut pautkan dengan pihak mereka.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Milani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan