Jumat, 8 Agustus 2025

Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Menandai Dimulainya Rangkaian Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor

Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake digelar di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, pada Senin (21/4/2025).

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
MAHKOTA BINOKASIH - Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake menjadi penanda dimulainya rangkaian perayaan Hari Jadi Kabupaten Bogor ke-543. Prosesi sakral ini akan digelar di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, pada Senin (21/4/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake menjadi penanda dimulainya rangkaian perayaan Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor.

Prosesi sakral ini akan digelar di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, pada Senin (21/4/2025).

Kegiatan kirab ini menjadi simbol komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menegaskan pentingnya pelestarian budaya dan nilai-nilai luhur warisan leluhur.

Baca juga: Harta Sekda Kabupaten Bogor Rp 5 Miliar Viral Karena Ketus dan Sewot soal Tambang Ilegal

Mahkota Binokasih Sanghyang Pake merupakan pusaka peninggalan Kerajaan Sunda yang kini disimpan di Kerajaan Sumedanglarang. Kehadirannya di Kabupaten Bogor menjadi simbol penguatan kembali nilai-nilai kepemimpinan Sunda kepada generasi masa kini dan mendatang.

"Budaya adalah kekuatan sekaligus identitas bangsa yang bisa menjadi modal dalam menghadapi tantangan global masa kini," ujar Bupati Bogor, Rudy Susmanto dalam keterangan tertulisnya di Bogor, Minggu (20/4/2025).

Senada dengan itu, Radya Anom Luky Djohari Soemawinata dari Kerajaan Sumedanglarang menegaskan bahwa Mahkota Binokasih bukan sekadar benda pusaka. Lebih dari itu, mahkota ini adalah simbol kasih sayang, kebijaksanaan, dan identitas budaya masyarakat Sunda.

"Dengan membawa mahkota ini dari Sumedang ke Bogor, Kirab Panji dan Mahkota Binokasih menjadi langkah edukatif dan reflektif dalam memperkenalkan kembali jati diri bangsa yang berakar dari peradaban luhur Nusantara," tuturnya.

Ia juga menekankan bahwa prosesi kirab menjadi ruang pembelajaran publik sekaligus momentum untuk menilik kembali kekayaan budaya sebagai fondasi kebangsaan.

“Peristiwa ini juga berpotensi mendorong pariwisata sejarah Kerajaan Sunda dan Pajajaran, yang selama ini menjadi identitas historis masyarakat Jawa Barat,” tambahnya.

Makna Filosofis Mahkota Binokasih

Secara filosofis, Binokasih berarti "bina kasih sayang", mencerminkan nilai-nilai dasar kehidupan seperti gotong royong, keadilan, dan kebijaksanaan. Sementara Sanghyang Pake bermakna "dipakai oleh pemimpin", menjadikannya simbol kuat kepemimpinan dalam budaya Sunda.

Setelah prosesi kirab, perayaan akan dilanjutkan dengan kegiatan Sosialisasi Kepemimpinan Berlandaskan Filosofi Mahkota Binokasih yang menghadirkan Radya Anom Luky Djohari Soemawinata bersama Bupati Rudy Susmanto.

Baca juga: Dulu Viral Jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara Ditilang Polisi, Kini Otaki Pemalsuan STNK

Kemudian, masyarakat akan diajak menikmati Pesta Rakyat yang menyuguhkan aneka jajanan tradisional secara gratis.

Rangkaian acara akan ditutup dengan Pagelaran Wayang Golek semalam suntuk sebagai bentuk apresiasi terhadap seni pertunjukan rakyat yang tetap hidup dan relevan hingga kini.

Pemerintah Kabupaten Bogor mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk hadir, berpartisipasi, dan merayakan warisan budaya ini sebagai bagian dari pelestarian nilai-nilai luhur bangsa.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan