Dokter PPDS Unsri Ditendang Testisnya hingga Pendarahan oleh Konsulen, Diduga Terjadi di Palembang
Beredar isu adanya dokter PPDS Universitas Sriwijaya ditendang testisnya hingga pendarahan oleh konsulen. Diduga peristiwa itu terjadi di RS Palembang
Lury pun berharap peristiwa semacam ini tidak terulang kembali.
"Saya menyampaikan keprihatinan yang mendalam, " kata Lury pada Selasa (22/4/2025).
Menurutnya, kasus semacam ini tidak hanya mencoreng dunia pendidikan kedokteran, tetapi juga berpotensi menghambat proses pembentukan tenaga medis yang profesional dan berintegritas.
"Pendidikan kedokteran harus menjadi ruang pembelajaran yang aman, beretika, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak bisa dibenarkan dan harus ditindak secara tegas," ujar Lury.
Dia pun mendorong agar pihak Unsri turut melakukan investigasi terkait isu kekerasan seksual ini serta memastikan perlindungan terhadap korban.
"Saya juga meminta kepada pihak berwenang, termasuk institusi profesi, untuk turut mengawal proses ini agar tidak ada lagi praktik-praktik kekerasan, dalam sistem pendidikan kedokteran," tandasnya.
Ia menambahkan akan berkoordinasi dengan pimpinan komisi dan Ketua DPRD Sumsel, untuk melakukan langkah lanjutan mengawal kasus itu hingga tuntas, dan memastikan pembelajaran yang ada tetap berjalan.
"Kami dari Komisi V DPRD Sumsel siap mengawal dan, bila diperlukan, memanggil pihak terkait untuk meminta klarifikasi dan mendorong perbaikan sistem yang lebih manusiawi, dan berkeadilan di lingkungan pendidikan profesi dokter," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Sumsel dengan judul "VIRAL Dugaan Kekerasan, PPDS Unsri Diduga Ditendang Konsulen Sampai Alat Vital Pendarahan di RSMH"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Sumsel/Rachmad Kurniawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.