Firdaus Masih Bisa Santai Senyum ke Tetangga usai Bunuh Kakak di Tangsel, Ribut gara-gara Warisan
Insiden tragis terjadi di Pamulang saat Firdaus diduga membunuh kakaknya, Narun, terkait warisan.
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, Tangsel - Sebuah insiden tragis terjadi di Jalan Masjid Darussalam, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu pagi, 30 April 2025.
Firdaus, seorang pria berusia 30 tahun, diduga membunuh kakaknya, Narun, dalam sebuah konflik yang berkaitan dengan warisan keluarga.
Kejadian ini mengejutkan warga setempat dan menimbulkan kepanikan.
Baca juga: Motif HB Bunuh dan Bakar Bocah 4 Tahun di Tangerang, Kesal Hubungan Dengan Ibu Korban Tidak Direstui
Kronologi Kejadian
Seorang saksi, Jefri, yang sedang bekerja di warungnya mendengar teriakan seorang ibu-ibu yang memecah ketenangan pagi.
"Saya pikir itu tabrakan, tetapi saat keluar dari warung, saya melihat Willy [Firdaus] mengelap sesuatu dengan kain," ujar Jefri.
Ternyata, benda itu adalah celurit yang diduga digunakan untuk menyerang Narun.
Di lokasi kejadian, Jefri menemukan tubuh Narun tergeletak bersimbah darah dengan luka di leher.
"Saya langsung kaget dan shock karena kenal mereka," tambah Jefri.
Menurutnya, hubungan antara Firdaus dan Narun memang tidak harmonis, dan masalah warisan menjadi pemicu konflik di antara mereka.
Yang mencolok bagi Jefri adalah sikap Firdaus setelah kejadian.
"Dia senyum saja lihat saya, jalan santai bawa celurit, tidak ngomong apa-apa," ungkapnya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi mental Firdaus pasca-peristiwa tragis tersebut.
Baca juga: Pria Beristri Bunuh Perempuan Muda di Bekasi, Pelaku Emosi Temukan Foto Korban dengan Laki-laki Lain
Penanganan Kasus
Lokasi kejadian segera dipadati warga dan dipasang garis polisi.
Petugas dari Inafis melakukan evakuasi jenazah Narun.
Kanit Reskrim Polsek Pamulang, AKP Fathurroji, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan menyeluruh.
"Dugaan kuat ini bukan hanya penemuan mayat, melainkan ada unsur pembunuhan. Kami masih mengumpulkan bukti dan mendalami motifnya," kata Fathurroji.
Narun diketahui memiliki luka tusukan di bagian bahu dan punggung, yang diduga menjadi penyebab kematiannya.
"Ada dua luka tusukan di bagian belakang yang menyambung dari bahu ke punggung," pungkasnya.
Penyidikan terus berlanjut untuk mengungkap lebih jauh latar belakang kejadian ini.
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Tikam Kakak Kandung hingga Tewas di Pamulang, Adik Jalan Santai Sambil Senyum Bawa Celurit
(Tribuntangerang.com/Ikhwana Mutuah Mico)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.