Bupati Purwakarta Klaim Pembinaan Siswa Nakal di Barak Tak Menyeramkan, Mabes TNI AD Beri Penjelasan
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein menegaskan pembinaan siswa nakal di barak tak menyeramkan dan merupakan bentuk pendidikan karakter.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein buka suara terkait kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi soal pembinaan siswa-siswa nakal di barak militer.
Saepul menegaskan, pembinaan siswa nakal di barak militer ini merupakan bentuk pendidikan karakter.
Untuk mewujudkan pendidikan karakter ini bisa melibatkan semua pihak atau instansi, termasuk TNI dan Polri.
Sehingga Saepul menilai sah-sah saja jika siswa-siswa nakal yang ada di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Purwakarta dikirim ke barak militer.
"Untuk mewujudkan pendidikan karakter itu kita bisa melibatkan semua pihak, semua instansi termasuk TNI dan Polri."
"Sehingga untuk kebutuhan pendidikan karakter ini bisa kita titipkan di barak TNI," kata Saepul dilansir tayangan Indonesia Update Kompas TV, Jumat (2/5/2025).
Lebih lanjut, Saepul meminta agar masyarakat tak menilai pendidikan di barak militer ini sesuatu yang menyeramkan.
Karena pembinaan siswa di barak militer ini hanya bertujuan agar siswa bisa lebih disiplin.
"Jangan kemudian dibayangkan bahwa barak militer itu disiplin itu jadi sesuatu yang menyeramkan," jelas Saepul.
Respon Mabes TNI AD
Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes TNI AD) akhirnya buka suara menanggapi kontroversi kerjasamanya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang digagas Gubernur Dedi Mulyadi dalam program pendidikan untuk siswa bermasalah.
Baca juga: 2 Aturan Baru Pelajar di Jawa Barat: Larangan Bawa Sepeda Motor dan Dimulainya Pendidikan Militer
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan nama dari program tersebut adalah Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan.
Dengan tegas Wahyu membantah program ini sebagai bentuk pendidikan militer atau militerisasi remaja.
Karena program ini bertujuan untuk membentuk pendidikan karakter yang mengedepankan pendekatan bimbingan.
“Pendidikan pembentukan karakter dan kedisiplinan ini bukan merupakan bentuk pendidikan militer atau pendidikan ala militer, walaupun dilaksanakan di lingkungan Asrama Militer,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana, Jumat (2/5/2025).
Wahyu menjelaskan, program pembinaan di barak militer ini akan berfokus pada pendekatan personal dan kelompok melalui bimbingan serta pengasuhan, bukan indoktrinasi bersenjata.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.