Upaya Haji Endang Pertahankan Jembatan Perahu di Karawang, BBWS Citarum Ancam Bongkar

"Kalau lewat jembatan perahu, mobil kan enggak bisa lewat, bisanya lewat Anggadita. Bayangkan kalau muter lagi lewat jalan perkotaan, bisa lebih jauh lagi," tandasnya.

Wawan Setiawan menerangkan polemik jembatan perahu berada di ranah BBWS Citarum dan belum ada pembahasan resmi dengan Pemkab Karawang.

"Itu wilayah BBWS, karena di Sungai Citarum izin operasional jembatan di BBWS," lanjutnya.

Baca juga: Polisi Bongkar Sindikat Pengoplos 4.495 Gas Bersubsidi di Karawang dan Semarang, 4 Pemodal Ditangkap

Sebelumnya, Haji Endang mengaku memiliki nomor izin berusaha (NIB) atas pembangunan jembatan yang menghabiskan biaya hingga Rp5 miliar.

"Saya izin ada punya NIB. Boleh saya dianggap ilegal, tetapi usaha saya banyak manfaatnya. Dibilang dia berbayar, saya kan bukan dari sekarang, udah 15 tahun berjalan," paparnya.

Menurut Haji Endang, penutupan jembatan perahu akan berdampak pada ekonomi warga desa.

Dalam operasinal harian, ada 40 orang yang bekerja siang hingga malam.

"Masyarakat di sini bekerja. Sekarang aja pemerintah gencar UMKM, sekarang yang kerja 40 orang belum keluarga, anak dari mana? Apa suruh ngegarong anak buah saya, suruh ngerampok? Nah itu logika aja, gak sembarangan," imbuhnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polemik Jembatan Haji Endang di Karawang, Pemilik Akan Urus Izin ke BBWS

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Salma Dinda/Cikwan)