Kamis, 28 Agustus 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Kepada Dedi Mulyadi, Warga Sebut Amunisi di Garut Sebenarnya Akan Direndam Air Laut

Warga mengklaim amunisi kedaluwarsa yang meledak di Garut sebenarnya akan direndam dengan air laut.

Tangkapan layar Kompas TV Jateng
LEDAKAN AMUNISI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berbincang dengan warga di RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, pada hari Selasa, (13/5/2025), mengenai ledakan amunisi. 

TRIBUNNEWS.COM – Seorang warga mengklaim amunisi kedaluwarsa yang meledak di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebenarnya akan direndam dengan air laut.

Klaim itu disampaikan oleh warga saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menemui para korban selamat dan keluarga mereka di RSUD Pameungpeuk di Garut pada hari Selasa, (13/5/2025).

Saat itu Dedi berbincang dengan seorang pria yang bekerja membantu penanganan amunisi. Kepada Dedi, dia mengaku sudah belajar secara autodidak.

Menurut dia, selama sepuluh tahun terakhir belum terjadi peristiwa ledakan yang menewaskan 13 orang itu.

“Baru kali ini. Itu juga mungkin kalau dilihat dari fisik, Pak, sudah yakin itu enggak bakalan meledak, Pak,” kata pria itu dikutip dari tayangan Kompas TV.

Dedi lalu bertanya kepada korban mengenai benda yang diledakkan.

“Detonator. Sebenarnya itu bukan diledakkan, Pak. Itu (amunisi) mau direndam sama air laut. Air laut kalau kena besi cepat karat, cepat busuk. Kemungkinan, feeling saya, kemungkinan gitu,” kata pria itu untuk menjawab pertanyaan Dedi.

“Karena kalau diledakkan, habis semua. Bandel.”

 KORBAN TEWAS - 7 kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.
KORBAN TEWAS - 7 kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi. (Tribun Jabar/Sidqi)

Warga itu mengatakan rencananya amunisi akan direndam di dalam drum yang diisi dengan air laut. Dia mengklaim amunisi yang meledak itu belum direndam air laut.

“Tapi di sananya sudah direndam. Enggak tahu pakai pupuk. Enggak tahu pakai apa. Dibuang dulu di sana. Yang rendamannya dibuang dibawa ke lokasi,” kata dia.

Dedi kemudian bertanya apakah hal itu aman.

Baca juga: Imparsial Klaim Ledakan Amunisi di Garut Sebagai Bukti Ketidakprofesionalan TNI: Terlalu Urusi Sipil

“Aman itu. Aman,” kata pria itu.

“Yang direndam ada dua jenis. Kalau plus air laut, otomatis jangankan besi tipis, besi tebal juga habis. Yang kedua, saya dengar dari teman, katanya pakai pupuk. Saya enggak sempat nanya sama adik saya.”

Dia mengklaim menjadi salah satu orang yang sering mengerjakan hal itu.

Sementara itu, Ilmansyah (26), salah satu korban selamat, juga menyinggung tentang air laut.

Ketika ditemui Tribun Jabar di rumahnya pada hari Selasa, Ilmansyah mengaku selamat karena diminta mengambil air laut saat ledakan terjadi.

Air laut itu digunakan untuk mengisi tandon air di sekitar lokasi.

"Waktu kejadian saya disuruh ambil air ke laut, kakak saya masih terlihat waktu itu, tapi tiba-tiba ada ledakan. Saya berteriak 'A Iyus di mana, A Iyus di mana,'" kata Ilmansyah dikutip dari Tribun Jabar.

Ilmansyah berhasil selamat, tetapi kakaknya tewas dalam ledakan itu.

Kronologi ledakan menurut TNI

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologi kejadian yang menewaskan 13 orang ini. Ke-13 korban tewas itu terdiri atas empat anggota TNI dan 9 orang warga sipil.

Brigjen Wahyu menyebut tim penyusun amunisi dari TNI sebelumnya sudah melakukan pengecekan personel dan lokasi pemusnahan.

Baca juga: Kisah Haru Korban Selamat Ledakan Amunisi di Garut: Lolos dari Maut karena Ambil Air

Lahan yang dipergunakan untuk memusnahkan amunisi tak layak ini merupakan lahan milik BBKSDA Garut yang sudah biasa digunakan karena lokasinya jauh dari pemukiman warga.

Setelah dirasa aman, bom yang tak layak digunakan lalu dimusnahkan anggota TNI.

"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," kata Wahyu, Senin, (12/5/2025).

Tim juga menyiapkan satu lubang lagi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.

"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," kata Wahyu.

"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan."

"Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," ujar Wahyu.

Pihaknya juga ikut menyampaikan ucapan duka bagi keluarga yang ditinggalkan.

"Kami segenap keluarga besar TNI berbela sungkawa."

"TNI yang menjadi korban musibah ini merupakan prajurit yang memiliki dedikasi tinggi dan kami juga dukacita atas meninggalnya warga sipil," ujar Brigjen Wahyu.

(Tribunnews/Febri/Galuh/Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tragis, Ilmansyah Adik Korban Ledakan Amunisi di Garut Selamat dari Maut Berkat Ambil Air

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan