Jumat, 15 Agustus 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

3 Media Luar Negeri Beritakan Baku Tembak TNI dengan OPM di Intan Jaya, Soroti Korban Tewas

Sebanyak tiga media luar negeri, yakni Reuters, The Straits Times, dan China Daily ikut memberitakan baku tembak antara TNI dengan OPM di Intan Jaya.

Satgas Nemangkawi
TNI-OPM BAKU TEMBAK - Pimpinan OPM atau KKB Papua Lekagak Telenggen terus diburu pasukan gabungan TNI dan Polri. Sebanyak tiga media luar negeri menyoroti insiden baku tembak antara TNI dengan OPM yang terjadi pada Selasa (13/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden baku tembak antara anggota TNI dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, menjadi sorotan media luar negeri.

Sebanyak tiga media luar negeri, yakni Reuters, The Straits Times, dan China Daily menyoroti insiden baku tembak antara TNI dengan OPM yang terjadi pada Selasa (13/5/2025).

Ketiga media luar negeri tersebut menyoroti jumlah korban tewas akibat insiden baku tembak antara TNI dengan OPM tersebut.

Media asal Inggris, Reuters memberikan judul insiden baku tembak ini dengan menyebut "Delapan belas separatis tewas di wilayah Papua, kata militer Indonesia".

Reuters juga mengatakan tiga warga sipil tewas dalam baku tembak antara TNI dengan OPM.

Ronald Rischard, kepala kelompok gereja terkemuka yang memiliki cabang di Papua mengatakan kepada wartawan bahwa serangan itu terjadi saat penduduk desa sedang tertidur, dan mendesak badan hak asasi negara itu untuk menyelidiki insiden tersebut secara independen.

"Ini telah menjadi siklus kekerasan," kata Rischard kepada Reuters.

Rischard mengutuk kerusakan tambahan pada warga sipil ketika telinga seorang anak terluka oleh peluru meskipun dia mengatakan tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan.

Sementara The Straits Times, media yang berbasis di Singapura itu mengatakan dalam judul bahwa TNI berhasil menewaskan 18 separatis dalam operasi di wilayah Papua.

The Straits Times juga menyoroti kekejaman OPM dengan menyebut bahwa para pemberontak pada bulan lalu telah membunuh lebih dari 17 orang.

Media tersebut juga menyoroti kasus penyanderaan orang asing, termasuk 26 peneliti satwa liar pada tahun 1996 dan pilot Selandia Baru bernama Philip Mark Mehrtens yang ditawan selama 19 bulan oleh KKB sejak 7 Februari 2023 hingga 21 September 2024.

Baca juga: Baku Tembak dengan TNI, 18 Anggota OPM di Kabupaten Intan Jaya Tewas, Bocah 6 Tahun Jadi Korban Luka

Sedangkan China Daily menyebut dalam judulnya "18 tersangka separatis bersenjata di Indonesia tewas dalam serangan militer".

China Daily mengungkapkan detik-detik baku tembak yang terjadi antara TNI dengan OPM.

Dalam artikelnya, China Daily mengutip pernyataan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi soal detik-detik insiden baku tembak itu.

"Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil. Kami tidak akan membiarkan rakyat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahiran mereka," kata Sianturi, seperti diberitakan China Daily.

Ia menambahkan, sejumlah barang bukti turut disita antara lain sejumlah senjata api serbu, amunisi, alat komunikasi, perlengkapan busur dan anak panah, serta bendera Bintang Kejora yang menjadi simbol utama OPM.

Kronologi Baku Tembak

Dikutip dari Tribun Papua, awal mula baku tembak terjadi ketika drone milik aparat memantau 50 orang diduga OPM berkumpul di Kamoung Sugapa Lama, lalu 30 orang berkumpul di Kampung Bambu Kuning.

Perkumpulan kelompok ini diduga di luar dari kebiasaan masyarakat setempat.

Dari hasil pendalaman aparat intelijen, diduga mereka berkumpul dalam rangka perencanaan penyerangan heli dan personel pembangunan Tower B3 yang sedang berlangsung di perbatasan Beoga.

Aparat kemudian melaksanakan pemantauan secara rahasia di dua kampung tersebut guna memastikan apa yang sebenarnya terjadi.  

Dari pemantauan diketahui satu orang OPM membawa pucuk melintas dan terbidik sehingga melaksanakan penindakan secara tegas dan terukur hingga tewas.

Kemudian yang terkena tembakan diseret oleh kawannya dan 50 orang lainnya yang berada di Kampung Sugapa Lama berlari berhamburan sambil membawa pucuk OPM yang terjatuh.  

Aparat kemudian melaksanakan penyisiran dan pembersihan di Kamoung Sugapa Lama sambil melaksanakan pemantauan guna mengantisipasi serangan balik.

Selanjutnya aparat melaksanakan penembakan terhadap 2 OPM yang akan melarikan diri dari Honai hingga tewas.

Baca juga: Sosok Pentolan OPM Anus Asso Ditangkap Tim Gabungan, Terlibat Pembunuhan Briptu Iqbal Anwar Arif

Drone kembali memantau 15 orang melarikan diri ke hutan menuju arah Kampung Dugusiga sambil membawa satu pucuk senjata.

Aparat langsung menghadang  OPM yang berlari ke Kampung Dugusiga kemudian melaksanakan tindakan secara tegas terukur hingga satu anggota OPM tewas dan diseret oleh rekannya.

Berlanjut ke Kampung Bambu Kuning sehingga mampu menembak secara terbidik hingga tewas, namun mayat dan senjata dapat dibawa kabur oleh rekannya.

Drone memantau enam OPM membawa tiga pucuk Senjata di Kampung Bambu Kuning yang merayap maju dari arah utara untuk menyerang aparat.

Melihat kondisi itu aparat mengambil inisiasi untuk melakukan penyergapan terhadap OPM yang merayap maju.

Alhasil aparat berhasil menembak terhadap tiga OPM hingga tewas di tempat, satu diseret oleh kawannya sedangkan tiga lainnya melarikan diri.

Tiga anggota OPM melarikan diri ke  arah jembatan Kampung Ndullamo dan bergabung dengan 15 OPM lainnya.

Tim Maleo 6 kembali melakukan tindakan tegas terukur menewaskan satu OPM hingga jatuh ke jurang.

Aparat kemudian mengepung OPM di Kampung Sugapa Lama dengan hasil sembilan OPM tewas dan satu pucuk senjata organik SS-1.

Hasil penyergapan diketahui sebanyak 18 OPM tewas dengan indentitas belum diketahui.

Sejumlah barang bukti juga diamankan salah satunya bendera bintang kejora.

(Tribunnews.com/Whiesa) (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan