Kamis, 7 Agustus 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Kapuspen TNI Bantah Klaim TPNPB-OPM yang Sebut Tewaskan Prajurit di Yuguru

Kristomei Sianturi, secara tegas membantah kabar yang menyebut adanya prajurit TNI yang gugur dalam peristiwa di Yuguru

Dokumentasi Puspen TNI
KAPUSPEN TNI - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi membantah kabar adanya prajurit TNI yang tewas di wilayah Yuguru, Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, pada Jumat (20/6/2025). Informasi itu awalnya disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi membantah kabar adanya prajurit TNI yang tewas di wilayah Yuguru, Nduga, Provinsi Papua Pegunungan pada Jumat (20/6/2025).

Informasi itu awalnya disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Sianturi menyebut kabar tersebut tidak benar.

“Itu informasi hoaks, tidak ada informasi tentang prajurit TNI yang gugur,” ujar Kristomei dilansir Tribun Jambi, Senin (23/6/2025).

KKB Papua sebelumnya juga menuding TNI menambah dua pos militer di wilayah Yuguru.

Kristomei mengatakan, tudingan KKB Papua itu didasari kekhawatiran TPNPB-OPM terhadap keberadaan pos-pos TNI.

"Adanya Pos TNI ruang gerak dan logistik (OPM) menjadi terbatas," ujarnya.

Dia menambahkan, keberadaan aparat militer di Papua bertujuan utama untuk melindungi masyarakat dari berbagai bentuk intimidasi dan ancaman KKB Papua.

Kristomei menuturkan bahwa pos-pos TNI di Papua juga berfungsi untuk mencegah perampasan hewan ternak atau makanan warga sipil oleh kelompok separatis tersebut. 

Dengan adanya pos TNI, TPNPB-OPM tidak bisa lagi dengan leluasa memeras atau mengintimidasi masyarakat untuk meminta makanan di kampung-kampung.

Sebelumnya, TPNPB-OPM melalui juru bicaranya kembali menyebarkan klaim tak berdasar yang menyebut adanya penyerangan terhadap pos TNI yang dibangun sejak Januari 2025 itu.

Baca juga: KKB Papua Berulah: 3 Tewas Gegara Istri Komandan Selingkuh, 11 Honai Dibakar di Puncak

Tetapi, tudingan tersebut tak disertai bukti valid dan merupakan bagian dari kampanye hitam terhadap negara. Mereka bahkan menyebarkan informasi tidak berdasar soal korban sipil yang hingga kini tidak diverifikasi kebenarannya.

TNI menilai klaim-klaim semacam itu sebagai upaya membingkai narasi yang menyesatkan dan memperkeruh situasi keamanan di Papua.

KKB Pimpinan Kalenak Murib Berulah

Sementara itu, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Kalenak Murib menyerang warga sipil di Kampung Lambera, Distrik Yugumoak, Kabupaten Puncak pada Rabu (18/6/2025). 

Diberitakan Tribun-Papua.com, dalam aksi keji yang terjadi pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIT tersebut, tiga warga dinyatakan meninggal dunia (MD), empat lainnya luka-luka, dan sedikitnya 11 honai dibakar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan