Kamis, 2 Oktober 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Baku Tembak dengan TNI, 18 Anggota OPM di Kabupaten Intan Jaya Tewas, Bocah 6 Tahun Jadi Korban Luka

18 anggota OPM dilaporkan tewas setelah terlibat baku tembak dengan anggota TNI di Kabupaten Intan Jaya. Namun, ada korban luka bocah usia 6 tahun.

Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI KKB PAPUA - 18 anggota OPM dilaporkan tewas setelah terlibat baku tembak dengan anggota TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (15/5/2025). Namun, ada korban luka bocah usia 6 tahun akibat terkena serpihan peluru di bagian telinga. Namun, saat ini, bocah tersebut sudah dirawat di RSUD Kabupaten Mimika. 

TRIBUNNEWS.COM - Baku tembak antara anggota TNI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (13/5/2025).

Adapun insiden tersebut mengakibatkan 18 anggota OPM tewas.

Baku tembak tersebut melibatkan Detasemen 1 Satgas Rajawali 2 dan Satgas Yonif 500/Sikatan melawan OPM pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

Lalu, lokasi baku tembak terjadi di lima wilayah di Kabupaten Intan Jaya, yakni Kampung Bambu Kuning, Kampung Sugapa Lama, Kampung Dugusiga, Kampung Eknemba, dan Kampung Zanamba.

Menurut informasi yang dihimpun Tribun Papua, kronologi baku tembak berawal ketika aparat mengetahui ada 50 orang yang diduga OPM tengah berkumpul di Kampung Sugapa Lama dan 30 orang berada di Kampung Bambu Kuning.

Adapun hal tersebut diketahui aparat lewat drone yang diterbangkan di sekitar lokasi.

Setelah itu, aparat menilai kelompok tersebut melakukan hal di luar kebiasaan masyarakat setempat.

Intelijen pun memperoleh informasi kelompok itu diduga akan melakukan penyerangan terhadap personel yang tengah melakukan pembangunan tower di perbatasan Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Baca juga: Sosok Pentolan OPM Anus Asso Ditangkap Tim Gabungan, Terlibat Pembunuhan Briptu Iqbal Anwar Arif

Usai memperoleh informasi tersebut, aparat lantas melakukan pengawasan secara rahasia di dua kampung tersebut demi memastikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh puluhan orang tersebut.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan, aparat melihat ada satu orang anggota OPM membawa senjata dan melintas.

Alhasil, aparat langsung melakukan penindakan dengan menembak anggota OPM tersebut hingga tewas.

Selanjutnya, orang yang ditembak tersebut dibawa oleh orang lainnya, dan 50 orang yang berada di Kampung Sugapa Lama berhamburan sambil membawa pucuk senjata OPM yang terjatuh.

"Kemudian yang terkena tembakan diseret oleh kawannya dan orang lainnya yang berada di Kampung Sugapa Lama berlari berhamburan sambil membawa pucuk senjata OPM yang sebelumnya tertembak mati oleh aparat," kata jurnalis Tribun Papua, Marselinus Labu Lela, dikutip dari YouTube Tribunnews, Kamis (15/5/2025).

"Selanjutnya, aparat melaksanakan penembakan terhadap OPM lainnya yang akan melarikan diri dari rumah tempat mereka tinggal dan berhasil dilumpuhkan dan tewas di tempat," sambungnya.

Lalu, Marselinus mengatakan aparat berlanjut melakukan penyisiran ke Kampung Bambu Kuning dan berhasil menembak satu anggota OPM hingga tewas.

Namun, jasad anggota OPM tersebut dapat dibawa kabur oleh rekannya.

Lantas, drone memantau enam anggota OPM yang membawa tiga pucuk senjata di Kampung Bambu Kuning yang merayap maju dari arah utara untuk menyerang aparat.

Namun upaya penyerangan tersebut gagal dan tiga anggota OPM ditembak mati oleh aparat.

"Namun dalam kesempatan itu, aparat berhasil menembak tiga OPM hingga tewas di tempat, satu di Kampung Eknemba, dan tiga lainnya masih melarikan diri pada kesempatan itu," kata Marselinus.

Dia menuturkan lantas ada tiga anggota OPM melarikan diri ke arah jembatan Kampung Ndullamo dan bergabung dengan 15 anggota lainnya.

Kemudian, tim Maleo 6 kembali melakukan penembakan dan menewaskan satu anggota OPM hingga jasadnya jatuh ke jurang.

Aparat kemudian mengepung OPM di Kampung Sugapa Lama dengan hasil sembilan anggota OPM tewas dan 1 pucuk senjata organik SS-1.

Hasil penyergapan diketahui sebanyak 18 anggota OPM tewas, namun indentitas mereka belum diketahui.

Lalu, sejumlah barang bukti juga diamankan salah satunya bendera bintang kejora.

Marselinus juga mengatakan dalam baku tembak ini, ada korban luka, yaitu seorang bocah berusia enam tahun.

Dia menuturkan bocah tersebut menderita luka di bagian telinga akibat terkena serpihan peluru.

Kini, korban luka itu sudah dirawat di RSUD Kabupaten Mimika pada Rabu (14/5/2025) kemarin.

"Dalam hal ini, bahwa selain ada korban tewas sebelumnya, dalam baku tembak tersebut, melibatkan satu bocah berumur enam tahun terkena serpihan peluru di telinga bagian kiri," katanya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Papua dengan judul "18 Anggota TPNPB-OPM Dilaporkan Tewas dalam Kontak Tembak di Intan Jaya Papua Tengah"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Marselinus Labu Lela)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved