Kemendikbudristek Ungkap Provinsi Masih Kekurangan Guru Berkualitas: Jabar hingga Jatim
Kemendikbudristek ungkap Jabar hingga Jatim masih kekurangan guru berkualitas yang berpendidikan minimal D4 atau S1.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkap masih banyak provinsi berpenduduk besar yang mengalami kekurangan guru berkualitas.
Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Jawa Tengah menjadi daerah yang disorot karena masih memiliki banyak tenaga pengajar yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan minimal D4 atau S1.
Baca juga: Seruan Guru Besar FKUI: Mutasi Ala Kemenkes Justru Turunkan Kualitas Dokter dan Pelayanan Kesehatan
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikbudristek, Tatang Muttaqin mengatakan, saat ini banyak guru, khususnya di lembaga seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), belum memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4 atau S1.
"Kita melihat ada beberapa terutama di kami yang mislanya di PKBM, itu masih banyak guru yang belum mendapat kualifikasi D4 dan S1," kata Tatang dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Tatang menyebut, pemerataan guru dari segi jumlah dan kualitas juga menjadi tantangan utama, terutama di jenjang pendidikan dasar seperti taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Dari sisi pemerataan juga terlihat, bagaimana di jenjang-jenjang tertentu pemerataan guru ini masih menjadi tantangan terutama di jenjang TK, SD, SMP," ujarnya.
Dia mengungkapkan beberapa daerah yang masih memiliki kekurangan guru berkualitas di antaranya Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.
"Kemudian ada beberapa daerah juga yang kekurangan guru berkualitas cukup banyak, termasuk di provinsi-provinsi besar seperti Jabar, Jatim, Jateng, Sumatera Utara, dan dan Sumatra Selatan," ucapnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.