Bunuh Sales Mobil, Oknum TNI AL di Aceh Utara Dituntut Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari Militer
Oditur militer menyatakan Kelasi Dua Dede Irawan terbukti bersalah melakukan tindak pidana merampas nyawa orang lain yakni sales mobil di Aceh Utara
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Kelasi Dua Dede Irawan, prajurit TNI Angkatan Laut dituntut pidana penjara seumur hidup dan dipecat dari dinas militer.
Tuntutan tersebut dibacakan oditur militer dalam sidang tuntutan di Pengadilan Militer I.01 Banda Aceh pada Rabu (21/5/2025) terkait kasus pembunuhan seorang sales mobil di Kabupaten Aceh Utara.
Tuntutan tersebut dibacakan oleh Oditur Letkol Chk Bambang Permadi, sementara sidang dipimpin oleh Hakim Ketua Letkol Chk Arif Kusnandar, didampingi oleh Hakim Anggota Letkol Chk Hari Santoso dan Mayor Chk Raden Muhammad Hendri.
Baca juga: Dokter Forensik Ungkap Luka pada Alat Vital Jurnalis Juwita yang Dibunuh Oknum TNI AL
Dalam tuntutannya, Letkol Chk Bambang Permadi menyatakan bahwa terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana merampas nyawa orang lain.
Selain itu, Dede juga didakwa melakukan pencurian yang diawali dengan kekerasan, yang mengakibatkan kematian.
Terdakwa juga diketahui memiliki senjata api ilegal dan berusaha menyembunyikan jenazah korban.
"Kami mohon agar terdakwa dijatuhi pidana pokok penjara seumur hidup. Pidana tambahan dipecat dari dinas militer TNI AL," ungkap Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menegaskan bahwa tidak ada hal-hal yang meringankan bagi terdakwa dalam tuntutan hukuman seumur hidup tersebut.
"Hal-hal yang meringankan nihil," ucapnya.
Dede Irawan dituntut dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP, Pasal 365 Ayat (1) juncto Ayat (3) KUHP, serta Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait penyalahgunaan kepemilikan senjata api secara ilegal dan Pasal 26 KUHPN.
Baca juga: Kelasi Dua Dede Irawan Jalani Sidang Pembunuhan Sales Mobil di Aceh, 2 Oknum TNI Bantu Buang Jasad
Kasus ini bermula dari pembunuhan terhadap seorang sales mobil bernama Hasfiani, yang akrab disapa Imam, pada 14 Maret 2025. Mayat korban kemudian ditemukan dibuang di Gunung Salak, Kabupaten Aceh, dan dimasukkan ke dalam karung.
Ingin kuasai mobil korban
Awalnya, terdakwa menemui korban yang berprofesi sebagai agen mobil di kawasan Krueng Geukuh. Oknum TNI AL tersebut menyatakan ingin membeli mobil Toyota Innova yang dijual oleh korban. Setelah melakukan uji coba mobil, korban tidak pernah kembali dan baru ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Menurut laporan warga sekitar bekas komplek ASEAN, sempat terdengar suara tembakan pada Jumat sore.
Baca juga: Motif 3 Oknum TNI Aniaya Maling Motor hingga Tewas, Korban Dikeroyok di GOR Ngurah Rai Bali
“Kami atas nama institusi TNI AL mengucapkan belasungkawa dan permohonan maaf kepada pihak keluarga atas kejadian ini,” kata Danden Pomal Lanal Lhokseumawe, Mayor Laut (PM) Anggiat Napitupulu, Selasa (18/3/2025).
Terlati motif, Anggiat Napitupulu mengatakan, sementara ini hanya untuk menguasai kendaraan saja.
"Untuk motif lain tidak ada. Tidak ada penculikan, terjadi spontanitas dan menurut pengakuan tersangka hanya ingin menguasai kendaraan tersebut," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Oknum TNI AL Pembunuh Sales Mobil di Aceh Utara Dituntut Penjara Seumur Hidup
Sumber: Serambi Indonesia
Misteri HP Milik Kacab Bank BUMN: Punya 2, tapi Hanya 1 yang Ditemukan saat Jasad Korban Dievakuasi |
![]() |
---|
Rekam Jejak RS, Perancang IT hingga Pengintaian Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Berakhir di Nyatnyono |
![]() |
---|
Psikolog Forensik Sebut Pembunuhan Kacab Bank BUMN ‘Mengerikan’: Pelaku Nekat Beraksi di Depan CCTV |
![]() |
---|
Mengenal Desa Gimpubia di Donggala Sulteng, TKP Anak Bunuh Ibunya Secara Brutal |
![]() |
---|
Dwi Hartono Pernah Divonis 6 Bulan Penjara Kasus Pemalsuan Ijazah Calon Mahasiswa FK Unissula |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.