Peran 3 Pelaku Aborsi Ilegal di Makassar, Oknum ASN Puskesmas Patok Tarif Rp5 Juta
Kasus aborsi di Makassar dilakukan oknum ASN sebuah Puskesmas. Pelaku mematok tarif Rp2,5 juta hingga Rp5 juta dan mendatangi hotel pelanggan.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nuryanti
Sementara itu, kasus pemaksaan aborsi dialami seorang perempuan di Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat, berinisial AS.
AS melaporkan pacar, Bripda NI yang lepas dari tanggung jawab setelah menghamilinya dan memaksa aborsi.
Baca juga: HEBOH Kuburan Bayi di Bangli Digali Orang Tak Dikenal, Polisi Selidiki Motif dan Perketat Patroli
Kasus ini viral di media sosial setelah AS mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp antara dirinya dengan Bripda NI yang berisi paksaan untuk aborsi.
Kapolres Mamuju Tengah, AKBP Hengky Kristanto Abadi, akan menindak tegas anggotanya yang melanggar termasuk Bripda NI yang terancam pidana hingga kode etik.
"Propam Polres Mateng saat ini masih melakukan pendalaman terkait laporan ini."
"Tidak menutup kemungkinan akan memberikan sanksi tegas jika nantinya terbukti bahwa Bripda NI melanggar kode etik kepolisian maupun hukum yang berlaku," ucapnya, Selasa (11/2/2025), dikutip dari TribunSulbar.com.
Ia menekankan anggota untuk menjaga perilaku serta profesionalisme.
Sebagian artikel telah tayang di TribunSulbar.com dengan judul Tarif Aborsi Ilegal di Makassar Capai Rp5 Juta, Pelaku ASN Klien Mahasiswi S2
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSulbar.com/Sandi Anugrah/Muslimin Emba)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.