5 Populer Regional: Konvoi Persib Juara Makan Korban - Sosok Anggota Ormas Pembacok Jaksa
Berikut berita populer regional dimulai dari insiden konvoi Persib Bandung hingga sosok anggota ormas pembacok jaksa di Deli Serdang.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari insiden konvoi Persib Bandung yang juara dalam Liga 1 2024/2025.
Ada dua bobotoh meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Minggu (25/5/2025).
Sedangkan dua lainnya diserang orang tak dikenal di wilayah Kabupaten Garut.
Berita selanjutnya ada kasus pembacokan Jaksa Kejaksaan Negeri Deli Serdang, John Wesli Sinaga.
Diketahui pelakunya adalah anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) bernama Alpa Patria alias Ketua Kepot.
Adapun motif kasus ini Alpa kesal kepada korban lantaran diduga kerap dimintai uang terkait penanganan kasus.
Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:
1. Konvoi Persib Juara Makan Korban: 2 Bobotoh Tewas Kecelakaan dan 2 Orang Diserang OTK di Garut
Perayaan kemenangan Persib Bandung dalam Liga 1 2024/2025 diwarnai duka.
Dua Bobotoh meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Minggu (25/5/2025).
Sementara itu, dua orang, yaitu petugas parkir dan pegawai BPBD dilaporkan menjadi korban penyerangan orang tak dikenal (OTK) saat konvoi suporter melintas di Tarogong Kidul, Garut Sabtu malam.
Kronologi Kecelakaan Lalu Lintas di Cicalengka
Kasat Lantas Polresta Bandung, Kompol Danu Raditya mengungkap insiden kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Bandung yang merenggut dua korban jiwa.
Menurut dia, kendaraan roda dua melaju dari Barat Cicalengka menuju arah Timur Nagreg. Saat di tempat kejadian, diduga kendaraan tersebut menabrak bagian belakang truk," katanya.
"Benar ada laka lantas dengan korban pengendara dan pembonceng yang tewas," katanya.
Disinggung terkait kemungkinan kendaraan itu sedang melakukan konvoi juara Persib, Kasatlantas menegaskan bukan. Namun, korban sedang pulang mengarah ke Garut.
"Kalau konvoi sih enggak bisa kecepatan tinggi. Ini kecelakaan kecepatan tinggi dan menabrak belakang truk. Diduga tak bisa mengendalikan kendaraannya," ujarnya.
2. Cerita Komisi IV DPRD Solo jadi Korban Warung Ayam Nonhalal, Beli dan Bungkus dari Rekomendasi Teman

Banyak konsumen Warung Ayam Widuran Solo, Jawa Tengah yang merasa tertipu karena masakan ayam nonhalal.
Sejak berdiri pada tahun 70-an, Ayam Goreng Widuran tak menyematkan label nonhalal.
Hingga pada akhirnya, kasus ini mencuat di media sosial dan membuat pemilik baru memasang label nonhalal di tokonya.
Tak hanya masyarakat biasa saja yang jadi korban, Komisi IV DPRD Solo juga pernah menyantap kuliner tersebut, beberapa hari sebelum viral.
Mengutip TribunSolo.com, anggota Komisi IV DPRD Solo dari Fraksi PKS, Sugeng Riyanto menceritakan hal tersebut.
Ia mengatakan, beberapa hari sebelum warung Ayam Goreng Widuran mengumumkan menggunakan bahan non halal, ia dan rekan-rekannya mengunjungi warung tersebut.
"Yang pertama saya perlu sampaikan bahwa saya termasuk korban dan juga Komisi IV," ujar Sugeng Riyanto.
Kala itu, Sugeng dan rekan-rekannya pulang dari sidak dan ada teman yang mengusulkan untuk makan di ayam goreng Widuran.
3. Remaja Usia 19 Tahun Diamankan Usai Setubuhi Pacar 14 Tahun dalam Ruang Kelas SD di Jember

Seorang pemuda berinisial IM (19) harus berurusan dengan hukum setelah kedapatan berhubungan intim dengan pacarnya yang masih berusia 14 tahun di dalam ruang kelas sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu (22/5/2025) itu berakhir dengan penangkapan pelaku setelah warga setempat memergoki aksi mesum tersebut.
Menurut keterangan Kapolsek Jenggawah, AKP Eko Basuki Teguh, awalnya IM bersama korban dan dua pasangan lainnya awalnya berkumpul di lapangan balai desa untuk berpacaran.
Namun, seorang saksi, R mengusulkan pindah ke kompleks SDN yang lebih sepi.
“Mereka berempat awalnya duduk di depan kelas, lalu R dan pacarnya memilih berboncengan sepeda di halaman sekolah, sementara IM mengajak korban masuk ke dalam ruang kelas,” jelas Eko.
Di dalam kelas, IM langsung mengunci pintu, lalu mulai mencium dan membujuk korban untuk berhubungan badan.
Korban yang masih di bawah umur akhirnya menuruti keinginan pelaku setelah diiming-imingi janji pernikahan.
“Pelaku mengatakan pelaku akan menikahi sambil menutup mulut korban saat beraksi,” ungkap Eko.
4. Remaja Pengantin Viral di Lombok Ternyata Warga Kurang Mampu, Pernah Kabur Bersama sebelum Nikah

Kisah pengantin remaja RN dan YL yang menikah di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjadi viral di media sosial.
Keduanya berusia di bawah umur, dengan RN berusia 16 tahun dan YL baru saja menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
RN adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Lombok Tengah, meskipun saat ini dilaporkan telah putus sekolah.
Sementara itu, YL adalah seorang remaja perempuan yang baru saja lulus dari SMP.
Kondisi Keluarga
Kepala Dusun Kadus Petak Daye I, Syarifudin, menjelaskan bahwa RN dan YL berasal dari keluarga kurang mampu.
RN tumbuh dalam keluarga broken home, karena orangtuanya bercerai saat ia berusia 3 atau 4 tahun.
Ia kini tinggal bersama neneknya yang sudah tua dan tidak mampu mencari nafkah secara total.
“RN sehari-hari bekerja serabutan demi bisa mendapatkan rupiah, termasuk membantu pamannya mencari barang bekas,” ungkap Syarifudin saat ditemui di Desa Beraim pada Sabtu, 24 Mei 2025.
5. Sosok dan Rekam Jejak Alpa Patria, Anggota Ormas Pelaku Pembacokan Jaksa di Deli Serdang

Aparat Polda Sumatera Utara menangkap pelaku pembacokan terhadap Jaksa Kejaksaan Negeri Deli Serdang, John Wesli Sinaga (53) dan stafnya, Acensio Silvano (25).
Pelaku utama bernama, Alpa Patria alias Ketua Kepot ditangkap di Jalan Pancing Medan, Sumatera Utara pada Sabtu (24/5/2025) pukul 23.00 WIB.
“Dia otak pelaku,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, Brigjen Pol Sumaryono, pada Minggu (25/5/2025).
Sementara itu, seorang lainnya, yaitu Surya Darma alias Gallo ditangkap di Binjai, Sumut, Minggu (25/5/2025) pukul 04:30 WIB pagi.
Sosok dan Rekam Jejak Alpa Patria
Alpa Patria adalah seorang pria Kelahiran Desa Pisang Pala, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, Sumatara Utara.
Menurut Brigjen Pol Sumaryono, Alpa Patria adalah seorang anggota ormas.
Dia menjabat sebagai Wakil Koti Pemuda Pancasila Deli Serdang.
“Jabatannya Wakil Koti (Komando Inti Mahatidana) Pemuda Pancasila (PP) Deli Serdang," ujar Sumaryono pada Minggu (25/5/2025).
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.