Rabu, 12 November 2025

Didukung DPRD, Wacana Ekstrakurikuler Mobile Legends Justru Dikritik Dewan Pendidikan Jatim: Ironis

Wacana pemerintah untuk menjadikan game Mobile Legends (ML) sebagai kegiatan ekstrakurikuler di SD/SMP Kota Surabaya, Jawa Timur, menuai pro kontra.

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Febri Prasetyo
MLBB Indonesia
HERO MOBILE LEGENDS - Wacana pemerintah untuk menjadikan game Mobile Legends (ML) sebagai kegiatan ekstrakurikuler SD/SMP di Kota Surabaya, Jawa Timur, menuai pro kontra. 

TRIBUNNEWS.COM - Wacana pemerintah untuk menjadikan gim Mobile Legends (ML) sebagai kegiatan ekstrakurikuler bagi para pelajar sekolah di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), menuai pro dan kontra.

Kritikan datang dari anggota Dewan Pendidikan Jatim, Ali Yusa, yang menyayangkan sikap Dinas Pendidikan (Disdik) yang terkesan memprioritaskan gim tertentu dalam pengembangan e-sport di sekolah.

Ali meminta Disdik untuk bijak mengklasifikasikan cabang olahraga (cabor) e-sport yang akan dilibatkan di sekolah.

"Menurut saya ini ironis," kata Ali saat dikonfirmasi SuryaMalang.com di Surabaya, Jatim, Kamis (29/5/2025).

Menurut Ali, lembaga pendidikan tidak harus mempromosikan (endorse) untuk developer tertentu saja, terutama yang bersentuhan dengan siswa.

Hal itu bisa memunculkan anggapan miring dari masyarakat.

"Sebenarnya, kami tak masalah apabila sekolah membuat ekstrakurikuler untuk e-sport. Sekali lagi, soal e-sport-nya nggak masalah," ungkap Ali.

"Tapi, kalau kemudian bicara bahwa e-sport-nya adalah Mobile Legend saja, muncul anggapan di masyarakat, 'dibayar berapa ini oleh pembuat aplikasinya?' Kan begitu."

"Prinsipnya, kami support bahwa Esport dijadikan ekstrakurikuler. Ini bagus, keren. Tapi yang jadi persoalan, kok cuma Mobile Legend? Emang nggak ada gim lainnya?" lanjutnya.

Mengutip data Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), ada gim online yang telah diakui sebagai e-sport saat ini.

Sebagai lembaga resmi yang membina, mengatur, dan mengembangkan ekosistem olahraga elektronikdi Indonesia, PBESI kini mewadahi 18 olahraga esport yang terbagi di 7 kategori.

Baca juga: Alasan Dinas Pendidikan Surabaya Adakan Ekstrakurikuler Mobile Legend di SD dan SMP, Beda dari Jabar

Di bidang Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) misalnya, selain Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), terdapat League of Legends: Wild Rift, Arena of Valor (AOV), hingga Dota 2.

Ada juga kategori Sports Simulation seperti EA Sports FC (sebelumnya FIFA) hingga eFootball (PES), kategori Battle Royale seperti PUBG Mobile hingga Free Fire, dan beberapa kategori lainnya.

Ali menilai pelibatan gim pada institusi sekolah juga memiliki nilai ekonomi kepada si developer gim sendiri.

Sebagai bentuk promosi, program tersebut bisa memperluas jangkauan gim, khususnya bagi pelajar.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved