Mahasiswa Unila Tewas Diduga Disiksa Senior, Rekan Korban Ungkap Fakta dan Sebut Dapat Tekanan
Inilah kabar terbaru soal tewasnya satu orang mahasiswa saat Diksar mahasiswa pecinta alam. Rekan korban yang hendak bercerita dibungkam
Dari enam orang, korban lah yang memiliki kondisi fisik paling lemah.
Namun, senior justru mengangkap korban pura-pura lemah.
"Panitia diksar bilang jangan berpura-pura lemah dan Pratama paling lemah yang paling banyak dapat penyiksaan," tutur Faaris.
Terpisah, Humas Mahapel FEB Unila, Syanti kepada TribunLampung.co.id mengatakan pihaknya akan jalani pemeriksaan oleh Rektorat Unila.
"Kami bakal menjalani pemeriksaan oleh rektorat, silakan lihat hasilnya nanti tanpa perlu mengarahkan opini publik," ujarnya, Rabu (28/5/2025).
Syanti menuturkan, dugaan Pratama meninggal karena kekerasan ini belum ada bukti.
Sementara itu, pihak Unila bergerak dengan membuat tim investigasi khusus.
Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Sunyono mengatakan hal tersebut.
"Kami diminta rektor untuk membentuk tim investigasi terkait dengan kekerasan yang dilakukan salah satu ormawa di lingkungan FEB Unila," ujar Sunyono.
Ia mengungkapkan, tim investigasi ini harus segera bergerak.
"Semua ini bisa diselesaikan tentu saja saya akan punya target investigasi, semua itu akan dilakukan agar cepat selesai,"
"Kalau hari ini masih pening jadi belum bisa berfikir, tapi insyaallah saya kirimkan ke BEM terkait timeline yang saya buat untuk nanti saya berikan kepada tim investigasi," sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Rekan Mahasiswa FEB Unila yang Meninggal Dunia Usai Ikut Diksar Akui Alami Kekerasan
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunLampung.co.id, Bayu Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.