Jumat, 19 September 2025

Galian Tambang di Cirebon Longsor

UPDATE: Korban Tewas Longsor Tambang Cirebon Terus Bertambah, Kini 21 Orang, Ini Daftar Identitasnya

Medan tambang yang terjal dan rawan longsor menyulitkan evakuasi. Alat berat digunakan dengan sangat hati-hati karena setiap penggalian berisiko

Penulis: Gita Irawan
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
EVAKUASI LANJUTAN - Petugas gabungan membawa jenazah korban tertimbun longsor menggunakan ambulans, di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Setelah dilakukan pengerukan material batu di lokasi longsor, petugas gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi tiga korban tewas tertimbun longsor di tempat kejadian pada Sabtu, 31 Mei 2025 sore. Dengan tiga korban ditemukan, tersisa delapan korban lainnya yang masih tertimbun di lokasi kejadian. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah korban meninggal dunia akibat longsor di tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terus bertambah.

Hingga Senin malam (2/6/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 21 jenazah telah ditemukan oleh tim SAR gabungan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, masih ada empat orang yang belum ditemukan dan masuk dalam daftar pencarian.

Tim di lapangan bekerja maksimal meskipun menghadapi medan yang sangat berisiko.

"Hingga saat ini kita update jumlah korban yang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia itu sudah 21 orang. Yang tercatat masih hilang yang masuk dalam daftar pencarian orang di SAR dan tim yang bekerja di lapangan itu tinggal empat orang," ujar Abdul dalam Disaster Briefing yang disiarkan di kanal YouTube BNPB Indonesia, dikutip Senin (2/6/2025).

Ia menjelaskan, meski masa tanggap darurat ditetapkan selama tujuh hari hingga Jumat mendatang, tim SAR menargetkan proses pencarian sisa korban dapat selesai dalam satu hingga dua hari ke depan.

"Kita harapkan tentu saja meskipun ditetapkan masa tanggap darurat 7 hari dari saat kejadian artinya sampai Jumat minggu ini, kita harapkan sisa 4 korban ini tentu saja memang sudah semuanya ya, tidak ada tambahan daftar pencarian orang, itu sudah bisa kita selesaikan dalam 1-2 hari. Kita doakan supaya tim bisa optimal di lapangan," tambahnya.

Baca juga: 19 Napi Lapas Nabire Kabur, Satgas Damai Cartenz: 11 Di Antaranya Anggota KKB

Medan tambang yang terjal dan rawan longsor menyulitkan evakuasi. Alat berat digunakan dengan sangat hati-hati karena setiap penggalian berisiko memicu longsor susulan.

Bahkan, tim SAR sempat mengalami longsor lanjutan selama tiga hari berturut-turut sejak evakuasi dimulai.

"Jadi ini benar-benar kalau ditanya pak kenapa kok proses evakuasi cukup sulit dan lama apa kira-kira yang menghambat? Sebenarnya yang menjadi pertimbangan utama adalah kita memastikan supaya keselamatan personil di lapangan itu benar-benar terjamin, dengan tetap mengoptimalkan waktu yang ada untuk pencarian korban," tuturnya.

Untuk mengurangi risiko, tim SAR membagi area pencarian menjadi dua titik. Langkah ini diambil agar evakuasi bisa terus berjalan tanpa membahayakan keselamatan personel di lapangan.

Daftar Korban Tewas

LONGSOR TAMBANG  - Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban longsor tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (31/5/2025). Tim SAR Gabungan menggunakan excavator di dua titik lokasi pada Sabtu (31/5/2025).
LONGSOR TAMBANG - Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban longsor tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (31/5/2025). Tim SAR Gabungan menggunakan excavator di dua titik lokasi pada Sabtu (31/5/2025). (HO/Basarnas)

Berikut daftar 21 korban meninggal dunia berdasarkan data resmi Kantor SAR Bandung dan BNPB:

  1. Sukandra Bin Hadi (51), Desa Girinata, Dukupuntang, Cirebon
  2. Andri Bin Surasa (41), Padabenghar, Kuningan
  3. Sukadi Bin Sana (48), Astanajapura, Cirebon
  4. Sanuri Bin Basar (47), Desa Semplo, Palimanan, Cirebon
  5. Dendi Irawan (45), Sukasri, Cimenyan/Bobos, Dukupuntang
  6. Sarwa Bin Sukira (36), Blok Pontas Kenanga, Sumber, Cirebon
  7. Rusjaya Bin Rusdi (48), Blok Beran Barat, Beberan, Palimanan
  8. Suparta Bin Supa (42), Desa Kepuh, Palimanan
  9. Rio Ahmadi Bin Wahyudin (28), Cikalahang, Dukupuntang
  10. Ikad Budiargo Bin Arsia (47), Budur, Ciwaringin
  11. Jamaludin (49), Blok Lurah, Krangkeng, Indramayu
  12. Wastoni (25), Blok Lurah, Krangkeng, Indramayu
  13. Toni, Desa Kepuh, Palimanan
  14. Rion Firmansyah (28), Gunung Santri, Kelurahan Kepuh, Palimanan
  15. Sakira Bin Jumair (40), Desa Cikeusal, Palimanan
  16. Sanadi Bin Darya (45), Desa Cikeusal, Palimanan
  17. Sunadi (31), Desa Girinata, Dukupuntang
  18. Nalo Sanjaya (53), Kedondong Kidul, Dukupuntang
  19. Wahyu Galih (26), Kelurahan Cipanas, Dukupuntang
  20. Sudiono (51), Desa Girinata, Dukupuntang
  21. Puji Siswanto (50), Desa Parungjaya, Leuwimunding, Majalengka

Proses pencarian dan evakuasi masih berlangsung dengan fokus utama pada keselamatan tim di lapangan serta harapan seluruh korban dapat segera ditemukan.

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan