Selasa, 23 September 2025

Galian Tambang di Cirebon Longsor

Puji Siswanto Ditemukan, Tewas Tertimbun Longsor Gunung Kuda usai Berteriak Selamatkan Orang Lain

Puji Siswanto akhirnya ditemukan usai empat hari pencarian korban longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Kolase Tribunnews/ Tribun Jabar/ Tribun Cirebon/ Adhim Mugni Mubaroq
KORBAN LONGSOR TAMBANG CIREBON - Foto Puji Siswanto (kiri) dan Foto proses evakuasi korban longsor tambang Gunung Kuda (kanan). Puji Siswanto menjadi korban meninggal ke-21 yang akhirnya ditemukan oleh Tim SAR gabungan di lokasi longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kini setelah Puji tiada, terungkap cerita bagaimana teriakan Puji saat longsor Gunung Kuda menyelamatkan banyak nyawa. 

TRIBUNNEWS.COM - Puji Siswanto menjadi korban meninggal ke-21 yang akhirnya ditemukan oleh Tim SAR gabungan di lokasi longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Setelah Puji Siswanto ditemukan, kini tersisa empat orang korban lagi yang masih dalam proses pencarian.

Empat hari sudah tim gabungan mencari jasad Puji Siswanto di balik reruntuhan longsor Gunung Kuda, hingga akhirnya Puji ditemukan pada Senin (2/6/2025) malam.

Kini setelah Puji tiada, terungkap cerita bagaimana teriakan Puji saat longsor Gunung Kuda menyelamatkan banyak nyawa.

Kerabat Puji, Ema Setia Laksana mengungkap pada hari kejadian longsor, Jumat (30/6/2025), Puji berangkat kerja seperti biasa.

Pukul 05.00 WIB, Puji sudah berpamitan dan berangkat dari rumahnya di Desa Parungjaya, Leuwimunding, Majalengka, ke lokasi tambang Gunung Kuda, mencari nafkah untuk keluarganya.

Meski dengan gaji harian Rp 100 ribu - Rp 150 ribu per hari, Puji tetap bekerja di lokasi tambang dengan rajin.

Mencoba mencukupi kebutuhan istri dan anaknya dengan penghasilannya yang tak menentu itu.

"Enggak ada firasat apa-apa, biasa aja. Cuma pamit kerja kayak biasanya," tutur kerabat korban, Ema Setia Laksana, Senin (2/6/2025) malam, dilansir Tribun Jabar.

Lalu saat bekerja di tambang, tiba-tiba tanah mulai retak dan bebatuan bergeser.

Tak langsung menyelamatkan diri, Puji justru berteriak meminta teman-temannya di lokasi tambang untuk cepat berlari menjauh.

Baca juga: BNPB: Longsor Tambang Gunung Kuda Bukan Bencana Meski Pemda Tetapkan Tanggap Darurat

Namun kala rekan-rekan Puji berhasil menyelamatkan diri berkat teriakan pria 50 tahun itu, Puji sendiri tak bisa selamat.

Longsor terjadi begitu cepat hingga material longsor menimbun tubuh Puji.

Rekan Puji yang selamat pun datang ke rumah duka, mengaku jika tak ada teriakan Puji, mungkin ia tak akan selamat.

Ema merasa kepergian Puji usai ia menyelamatkan teman-temannya ini memang sudah kehendak Allah SWT.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan