Kasus 2 Brimob Keroyok Anggota TNI di Gorontalo Berakhir Damai, Insiden Dipicu Masalah Sepele
Kasus pengeroyokan anggota TNI oleh polisi di Gorontalo berakhir damai. Temukan kronologi dan proses mediasi di sini!
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, Gorontalo - Kasus antara anggota TNI dan dua polisi dari Polda Papua Barat di Kelurahan Dutulanaa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, berakhir dengan kesepakatan damai.
Insiden ini terjadi akibat masalah sepele yang memicu pengeroyokan terhadap anggota TNI.
Proses Mediasi
Proses mediasi berlangsung di Polres Gorontalo pada Kamis, 5 Juni 2025, sekitar pukul 15.00 WITA.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Dandim 1315 Kabupaten Gorontalo Letkol Arm, Yudhi Ari Irawan dan Kapolres Gorontalo, AKBP Ki Ide Bagus Tri.
Baca juga: Oknum Brimob Keroyok Anggota TNI di Gorontalo Bareng Warga, Motif Tersinggung Diminta Pindah Motor
Dalam mediasi tersebut, kedua belah pihak, yaitu Serma S dari TNI dan Ipda AP dari Polda Papua Barat, sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang permasalahan.
"Kami dari pihak TNI berharap permasalahan ini tidak berkelanjutan dan sudah berdamai," ujar Letkol Yudhi.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri.
Pemicu keributan
Kepala Penerangan Korem 133 Nani Wartabone, Kapten Inf Suyono, menjelaskan bahwa insiden bermula ketika anggota TNI yang menaiki becak motor (bentor) meminta pemilik sepeda motor yang menghalangi jalan untuk memindahkan kendaraannya.
Permintaan tersebut membuat dua anggota Brimob tersinggung, yang kemudian mengakibatkan Ipda AP memukuli anggota TNI dan sopir bentor.
"Total sembilan orang terlibat dalam pengeroyokan ini, termasuk tujuh warga setempat," jelas Kapten Suyono.
Ia menambahkan bahwa anggota TNI tersebut mengalami lebam di mata sebelah kiri akibat pemukulan.
Baca juga: Sosok AM, Viral Oknum Polisi Gorontalo Diduga Selingkuh-Setubuhi Mahasiswi, Nasibnya Dipatsus
Penanganan Pasca Insiden
Setelah kejadian, anggota TNI melaporkan insiden tersebut ke Polres Gorontalo.
Namun, setelah mediasi, kedua pihak sepakat untuk mengakhiri konflik.
Kapten Suyono berharap kejadian serupa tidak terulang dan menegaskan bahwa hubungan antara TNI dan Polri selama ini sangat harmonis.
Kapolres Gorontalo, AKBP Ki Ide Bagus Tri, juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video kejadian yang beredar di media sosial, demi menjaga stabilitas keamanan di wilayah Gorontalo.
"Mari kita jaga bersama demi kondusifitas Kamtibmas di wilayah Gorontalo," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul BREAKING NEWS: Konflik Polisi Vs TNI Gorontalo Berakhir Damai, Murni Kesalahpahaman
(Tribungorontalo.com/Herjianto Tangahu)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.