Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman
8 Fakta Kasus Mutilasi di Padang Pariaman, Motif Terungkap, Pelaku Juga Bunuh 2 Perempuan Lain
Fakta-fakta kasus mutilasi dan pembunuhan berantai di Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), motif diduga karena cekcok.
TRIBUNNEWS.COM - Fakta-fakta kasus mutilasi dan pembunuhan berantai di Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar).
Pelaku berinisial SJ (25) tega menyekap korban hingga meninggal dunia pada Minggu (15/6/2025).
Tak hanya korban berinisial SA, rupanya pelaku juga sudah melakukan tindakan menghilangkan nyawa terhadap dua orang lainnya.
Total, tiga korban meninggal dalam kasus pembunuhan berantai tersebut.
“Sudah tiga korban yang menjadi sasaran pembunuhan. Kasus ini sudah masuk kategori pembunuhan berantai,” kata Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, dilansir TribunPadang.com.
Terhadap SA, pelaku menyekap korban hingga meninggal dunia, lalu memotong tubuh menjadi 10 bagian.
Adapun motif tersangka, diketahui karena cekcok soal utang sebesar Rp3,5 juta, hingga berujung pada mutilasi.
8 Fakta Kasus Mutilasi
1. Awalnya Korban Disekap hingga Dimutilasi
Menurut Ahmad Faisol, proses penyekapan dilakukan pelaku hingga korban meregang nyawa.
Setelah itu, pelaku membawa korban ke sebuah kebun dan memotong tubuhnya hingga 10 bagian menggunakan parang.
Bagian tubuh itu, dibuang pelaku di sepanjang aliran sungai Batang Anai.
Dua hari kemudian, potongan itu, mengambang di tiga titik berbeda dengan jumlah empat potongan.
“Parang, kendaraan, dan baju yang digunakan pelaku saat menjalankan aksi saat ini sudah kami amankan,” jelas Ahmad Faisol.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan 5 Orang di Aceh Tenggara Hidup Terasing, Tinggal Bersama Ayahnya di Tengah Hutan
2. Ada Korban Lainnya
Pelaku mutilasi di Batang Anai itu, ternyata sudah membunuh dua orang lainnya.
Kapolres Padang Pariaman menyebut, dua korban lainnya dibunuh pelaku satu tahun yang lalu.
Namun, untuk motif kedua korban lainnya belum diketahui pasti.
“Motifnya belum kita ketahui pasti, namun kedua korban tersebut memang pernah kami terima laporan kehilangan dari masyarakat,” kata Ahmad Faisol.
Saat ini, lanjut Ahmad Faisol, pihaknya sedang melakukan penggalian sumur tempat pengakuan tersangka mengubur korban.
Melalui keterangan pelaku, total sudah ada tiga korban yang ia bunuh.
Menilik perbuatannya, pelaku sudah melakukan pembunuhan berantai, mengingat ketiga korban itu, masih memiliki hubungan sebagai teman.
3. Kronologi Penemuan Jenazah Korban
Diketahui, warga yang sedang menambang pasir di kawasan TPI Batang Anai dikejutkan terhadap penemuan bagian kepala manusia.
Bagian kepala manusia itu, terbungkus kain sarung kotak-kotak berwarna cokelat.
Penemuan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Lantas, potongan kepala dievakuasi ke lapak ikan milik warga.
Tak lama berselang, potongan tangan manusia ditemukan tak jauh dari lokasi pertama.
Polisi yang menerima laporan segera menuju lokasi, memasang garis polisi, dan mengevakuasi jenazah.
Tim Inafis dan Identifikasi Polres Padang Pariaman telah mengamankan potongan tubuh tersebut, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
4. Korban Diidentifikasi
Sebelumnya, Rumah Sakit Bhayangkara Padang mulai didatangi sejumlah warga yang menduga mengenali potongan tubuh korban mutilasi di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Batang Anai, Rabu (18/6/2025).
Orang tua dan teman dekat korban datang ke rumah sakit guna memastikan identitas jenazah.
Mereka mengaku, mengenali ciri khas potongan tubuh korban, terutama cincin yang melingkar di salah satu tangan korban.
Potongan tubuh yang ditemukan berupa kepala, kaki dan tangan manusia.
Saat ini, jenazah masih berada di RS Bhayangkara Padang untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian dan tim forensik.
“Iya, potongan jenazah berupa kepala dan tangan yang ditemukan tadi pagi sudah kita bawa ke RS Bhayangkara Padang. Setelah ditemukan, langsung kita evakuasi ke sini,” kata Kanit Resmob Tim Gagak Hitam Polres Padang Pariaman, Aiptu Hendri Haryono alias Henmob, Rabu.
Hingga saat ini, proses identifikasi masih terus dilakukan.
5. Ibunda Salah Satu Korban Meninggal
Kini, kabar duka kembali menyelimuti keluarga SA, korban pembunuhan keji di Batang Anai.
Ibunda Siska Oktavia dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (19/6/2025) pagi, setelah mengalami serangan jantung.
Beberapa saat, setelah mendengar kabar putrinya menjadi korban mutilasi.
"Iya, ibu Siska meninggal dunia. Beliau kena serangan jantung setelah tahu Siska jadi korban mutilasi," kata Sepupu dari almarhumah Siska Oktavia.
Suji menyampaikan, ibunda Siska sempat pingsan di dekat lokasi penggalian jenazah, yang diduga tempat dikuburkannya Siska Oktavia.
"Beliau pingsan sekitar pukul 07.00 WIB di dekat lokasi penggalian. Diduga karena syok berat. Sempat dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong," terangnya.
Sebelumnya, ayah Siska Oktavia telah meninggal dunia enam bulan lalu, akibat memikirkan keberadaan anaknya yang tak kunjung ditemukan.
Diketahui, Siska Oktavia dilaporkan hilang sejak Januari 2024 dan baru ditemukan setelah lebih dari satu tahun menghilang.
Baca juga: Kakak Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Padang Pariaman Ternyata Pecatan Polisi, 2 Kali Dipenjara
6. Motif Pelaku
Masih mengutip Tribun Padang, AKBP Ahmad Faisol mengungkapkan, motif mutilasi yang terjadi di Batang Anai karena masalah utang piutang.
Masalah utang piutang ini, bermula ketika korban meminjam uang pada SJ (pelaku).
Besaran pinjaman itu, sebanyak Rp3.5 juta. Korban pun berjanji akan mengembalikan dengan waktu yang ditentukan.
“Namun sampai waktu yang ditentukan, bahkan sudah memasuki tenggang waktu korban tidak kunjung mengembalikan uang tersebut,” jelas Kapolres Padang Pariaman, Kamis (19/6/2025).
Akibatnya, pelaku melakukan tindakan gegabah, yakni menyekap korban dan membawanya ke jembatan kawasan Batang Anai.
Di jembatan, pelaku memotong tubuh korban sebanyak 10 bagian dan membuangnya ke aliran sungai secara terpisah.
Meski demikian, Ahmad Faisol mengatakan, Penyidikan masih dilakukan secara intensif.
"Informasi sementara seperti itu,” terangnya.
7. Pelaku Diamankan
Lebih lanjut, Kapolres menyebut, pelaku saat ini sudah diamankan pihaknya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi berhasil mengamankan satu orang terduga pelaku terkait tindak mutilasi di kawasan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (19/6/2025).
"Iya sudah diamankan satu orang di kawasan Batang Anai, Padang Pariaman," kata AKBP Ahmad Faisol Amir.
8. Sosok Pelaku
Pria berinisial SJ diduga merupakan pelaku pembunuh berantai di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Pihak keluarga korban pun tak menyangka SJ melakukan aksi pembunuhan terhadap Siska Oktavia.
Pasalnya, selama proses pencarian korban, SJ justru terlihat aktif membantu pihak keluarga dalam mencari keberadaan SA.
Bahkan, SJ disebut sebagai orang pertama yang melaporkan hilangnya Siska ke Polsek Batang Anai.
Hal tersebut, disampaikan Suji Selsya Utami (28), sepupu dari almarhumah Siska.
"Tak pernah terbayang pelakunya adalah SJ. Soalnya, dia juga ikut mencari korban sampai motor Siska ditemukan di daerah Tabing. Kami benar-benar tidak menyangka," ungkap Suji saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (19/6/2025).
Lebih lanjut, Suji menyebut, sebelum dinyatakan hilang, Siska sempat menyampaikan niatnya kepada keluarga untuk bertemu SJ guna mengambil uang.
SJ kepada keluarga mengaku, meninggalkan Siska di minimarket Batang Anai sebelum korban dilaporkan hilang.
"Pengakuannya, dia pergi menjemput teman Siska yang bernama Adek ke rumahnya," katanya.
Setelah menjemput, SJ mengantarkan Adek ke tempat korban.
"Dari situlah Siska disebut menghilang," imbuh Suji.
Menurut Suji, SJ sehari-hari bekerja sebagai satpam pabrik di Padang Pariaman.
Tak hanya itu, Suji menyebut, SJ dikenal dekat dengan keluarga korban.
Ia merupakan kekasih Siska dan dikenal sebagai pribadi yang baik.
Suji menambahkan, hubungan asmara antara SJ dan Siskasudah berlangsung cukup lama, sejak tahun 2019. Kini, sudah hampir 6 tahun jalinan asmara SJ dan Siska.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Motif Tersangka Mutilasi di Batang Anai Padang Pariaman Terungkap, Korban Dibunuh Gegara Rp3,5 Juta
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunPadang.com/Panji Rahmat, Muhammad Afdal Afrianto)
Sumber: TribunSolo.com
Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman
Pelaku Mutilasi di Padang Pariaman Sumbar Jadi Tersangka, Terancam Hukuman Mati |
---|
Keluarga Dinda Curiga, Satpam SJ Mutilasi Tubuh Korban Pakai Mesin di Pabrik Tempat Ia Bekerja |
---|
Kata Kriminolog soal Kasus Pembunuhan Berantai dan Mutilasi Wanita di Padang Pariaman |
---|
Kesaksian Keluarga Korban SO: Pelaku Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman Pandai Bersandiwara |
---|
Cara SJ Manipulasi Keluarga Korban, Ajak Curigai Orang Lain, Randi: Sejak Awal Hilangnya Siska |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.